BISNIS.COM, JAKARTA--Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendorong pelaku e-commerce untuk menggunakan domain lokal. Adapun, PANDI akan mengajak Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) membentuk tim khusus untuk membahas rencana penggunaan domain khusus.
Salah satu Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak mengatakan penggunaan domain lokal bagi pelaku e-commerce penting dilakukan untuk memastikan keamanan transaksi kepada konsumen. Dengan menggunakan domain lokal, pemerintah dapat dengan mudah melacak hingga memberi sanksi kepada pelaku e-commerce yang menipu konsumen.
"Kami [PANDI] akan fasilitasi asosiasi untuk duduk bersama dan membahas ide untuk menggunakan nama domain khusus. PANDI terbuka untuk semua usulan. Hanya memang, pada tahun ini kami sedang gencar mempromosikan penggunaan domain lokal," ujar John, kepada Bisnis.
Sebelumnya, pada diskusi umum terbuka (DUT) PANDI Februari lalu, Kepada Bidang Kebijakan Publik idEA Andy Djiwandono mengusulkan penggunaan domain khusus bagi pelaku e-commerce. Andy menyebutkan, yang termasuk pelaku e-commerce bukan hanya toko online, tetapi juga situs daily deals dan penyedia marketplace.
Andy menambahkan, penggunaan domain lokal khusus ini nantinya dapat berguna untuk memberikan kejelasan identitas pemilik nama domain dan meyakinkan calon konsumen bahwa pemilik domain adalah badan hukum yang jelas. Namun, pada saat itu, idEA belum memutuskan domain khusus apa yang akan dipakai. Sementara itu, John menyebutkan hingga saat in idEA belum mengajukan kembali usulan nama domain lokal khusus.
Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Humas idEA Nirmala Hapsari. Dia mengatakan saat ini anggota asosiasi memang belum mengajukan kembali usulan domain khusus karena masih mementingkan peralihan ke domain co.id. Meski demikian, idEA akan menerima tawaran PANDI untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Asosiasi masih memikirkan kalau mengajukan domain khusus, akan banyak nama domain yang muncul. Pelaku e-commerce bukan hanya toko online, tapi juga hotel, penyedia jasa perjalanan, tiket perjalanan, sampai daily deals. Untuk sementara beberapa anggota sudah beralih ke co.id," ujar Nirmala.
Lebih lanjut John menyebutkan, PANDI pada tahun ini akan menggenjot pertumbuhan penggunaan domain lokal. Berdasarkan data penjualan domain PANDI hingga Februari tahun ini, jumlah domain lokal yang terjual berjumlah 108.979 domain. Domain co.id menduduki puncak penjualan sebanyak 43.409 domain, disusul web.id 42.583 domain dan sch.id 10.495. Meski demikian, jumlah penjualan domain lokal masih tertinggal jauh dari total penjualan domain internasional, sebanyak 247.827 domain.
Adapun, pada tahun ini PANDI menargetkan total penjualan domain lokal mampu mencapai 300.000 domain. Selain itu PANDI juga memproyeksikan nilai penjualan domain lokal tahun ini mencapai Rp22,5 miliar dengan rata-rata harga Rp75.000 per domain.
(faa)