BISNIS.COM, JAKARTA--Autodesk, perusahaan penyedia peranti lunak manufaktur, media dan hiburan, serta AEC (Architecture, Engineering & Construction) asal California, Amerika Serikat pada tahun ini akan lebih agresif memasarkan dan mengedukasi pasar Indonesia melalui Building Design Suite 2014.
Building Design Suite 2014 merupakan portofolio peranti lunak AEC anyar Autodesk komprehensif. Paket ini memiliki gabungan antara konsep Building Information Modeling (BIM) dengan peralatan CAD. Paket ini diklaim mampu membantu arsitek untuk mendesain, mensimulasi, memvisualisasi dan membangun gedung.
Building Desin Suite 2014 memiliki beberapa fitur baru yakni ReCap, Taster Design, dan InfraWorks 2014. InfraWorks 2014 dulu dikenal sebagai Infrastructure Modeler.
ReCap memungkinkan arsitek, insinyur, dan kontraktor untuk membuat model bangunan tiga dimensi dari teknologi laser scanning dan foto keseluruhan permukaan objek. Selain itu, fitur ini juga memungkinkan penyesuaian desain baru dengan lingkungan serta data yang sudah ada di lapangan. Fitur ini diklaim mampu merekam 2 miliar titik bangunan.
Raster Design merupakan fitur yang dapat mengonversi gambar dua dimensi ke dalam model tiga dimensi. Melalui fitur ini, arsitek, insinyur, dan kontraktor dapat mengumpulkan kembali gambar desain dua dimensi mereka dan memasukkannya ke data digital baru, sehingga dapat meningkatkan informasi visual dalam perencanaan bangunan.
InfraWorks 2014 dapat mengumpulkan semua data digital tersebut dan memungkinkan arsitek mengaksesnya dari berbagai platform perangkat. Data digital disimpan alam layanan komuptasi awan Autodesk. Data ini dapat diakses melalui perangkat mobile.
Bulding Design Suite 2014 tersedia dalam tiga paket yakni standar, premium, dan ultimate. Paket standar dibuat untuk desainer, drafter, dan detailer dengan peranti lunak dasar seperti AutoCAD 2014, AutoCAD Architecture, Raster Design 2014 dan ReCap 2014.
Paket premium memiliki seluruh peranti lunak yang ada dalam paket standar ditambah Revit 2014, 3Ds Max Design 2014 dan Naviswork Simulate. Sementara, paket ultimate memiliki peranti lunak tambahan Navisworks Manage 2014, Robot Structural Analysis Professional 2014, dan Inventor 2014. Selain itu, paket ultimate telah memiliki layanan komputasi awan dan konsep BIM.
Regional Industry Manager AEC Autodesk SEA Gianluca Nicholas Lange menyebutkan Indonesia merupakan salah satu pasar berkembang bagi Autodesk di Asia Tenggara. Pasalnya, untuk implementasi konsep BIM dan penggunaan peranti lunak untuk kontruksi, Indonesia masih tergolong pengadopsi awal dibandingkan Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
"Melalui konsep BIM yang ada dalam Building Design Suite 2014, dapat memprediksi dan menganalisis kemampuan gedung yang akan dibangun," ujar Lange, Selasa (30/4).
Lange memaparkan, permintaan untuk implementasi peranti lunak dan konsep BIM selama 6 bulan terakhir menigkat signifikan meski enggan menyebut angka pasti. Lange optimistis pada tahun ini akan semakin banyak perusahaan yang akan menggunakan konsep BIM dan peranti lunak Autodesk.
Meski demikian, Indonesia masih memiliki tantangan besar, yakni kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, untuk memperluas pangsa pasar, Autodesk fokus berinvestasi mengedukasi SDM Indonesia melalui Autodesk University Extension dan edukasi pasar.
Selain itu, Autodesk akan agresif mengambil bagian untuk mempopulerkan pembangunan green building di Indonesia. Pasalnya, biaya pengelolaan green building lebih hemat sekitar 20% hingga 30%, meski biaya pembangunan lebih besar 3% hingga 8%.
"Building Design Suites 2014 dan BIM dapat membantu implementasi green building di Indonesia," tambah Lange.
Berdasarkan hasil riset Morgan Stanley Research, belanja infrastruktur di Indonesia akan mencapai nilai US$250 miliar hingga 2015. Di Indonesia, Autodesk bekerja sama dengan 30 mitra bisnis dari berbagai industri. Pada tahun ini Autodesk masih akan fokus menggarap beberapa sektor industri seperti bangunan, minyak dan gas, manufaktur, dan otomotif.
Saat ini Autodesk secara global memiliki 12 juta pengguna profesional yakni perusahaan, dan 94 juta pengguna dari segmen konsumer.
(34)