JAKARTA - Axiata Group Bhd, operator ponsel terbesar Malaysia, sedang mengevaluasi tawaran terhadap PT Axis Telekom Indonesia.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, penawaran terhadap Axis akan dilakukan oleh unit usaha di Indonesia PT XL Axiata. Pembelian tersebut akan memberikan tambahan frekuensi kepada XL Axiata dalam mengembangkan usaha di pasar telepon seluler terbesar di Asia Tenggara ini, kata satu sumber lain, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (22/5/2013).
Axis, mayoritas dimiliki oleh Saudi Telecom Co, bernilai sekitar US$ 1 miliar termasuk utang, berdasarkan perkiraan Saudi Fransi Capital. Malaysia Maxis Communications Bhd juga tercatat sebagai pemegang saham di perusahaan tersebut.
Sepuluh operator bersaing merebut pelanggan Indonesia yang jumlahnya tertinggi kedua di Asia setelah India, namun XL Axiata menyebut kondisi saat ini "tidak berkelanjutan".
Membeli spektrum akan memungkinkan XL Axiata untuk menambahkan layanan dan cakupan area setelah perusahaan pada bulan ini melaporkan laba kuartal pertama merosot lebih dari setengah menjadi Rp315,5 miliar dari tahun sebelumnya.
Faridah Hashim, juru bicara Axiata, menolak berkomentar. Belum ada tanggapan juga dari perwakilan XL Axiata, Saudi Telecom, Axis, dan Maxis Communications.
Pembelian Axis memerlukan persetujuan pemerintah Indonesia, yang memegang saham di dua operator telekomunikasi terbesar - PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Indosat, kata satu orang sumber.
XL Axiata, dengan 46 juta pelanggan, akan "senang untuk memainkan peran" dalam konsolidasi industri telekomunikasi seluler di Indonesia, kata Dirut XL Axiata Hasnul Suhaimi saat konferensi dengan para investor pada 1 Mei.
"Pada akhirnya, mungkin menjadi lebih tidak menarik untuk terus berinvestasi, kecuali struktur industri membaik,” katanya.
Tiga operator besar di Indonesia, termasuk XL Axiata, akan mendapat manfaat dari akuisisi saat persaingan berkurang yang memungkinkan mereka untuk menaikkan tarif, menurut Riaz Hyder, seorang analis di Macquarie Group Ltd, dalam sebuah laporan bulan lalu.
Saudi Telecom memiliki 84% saham Axis senilai US$880 juta, sementara Maxis memegang sisanya, kata analis Saudi Fransi Capital, Roy Cherry, pada Februari.