Kuartal II, Malware Mobile Jadi Kategori Tersignifikan

Gloria Natalia Dolorosa
Jumat, 23 Agustus 2013 | 20:25 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Malware mobile menjadi kategori statistik paling signifikan pada kuartal II/ 2013, baik dalam hal jumlah maupun kompleksitas.

Para penjahat cyber tidak hanya mengembangkan lebih banyak malware yang menyasar platform mobile, melainkan juga meningkatkan kemampuan dan perilaku malware tersebut. Selain mobile malware, para penjahat cyber mengambil bitcoin secara ilegal seiring meningkatnya nilai mata uang digital tersebut pada kuartal II.

Siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (23/8/2013) menyebut produk-produk Kaspersky Lab mendeteksi dan menetralisir 983.051.408 ancaman pada kuartal kedua 2013.

Serangan berbasis web sebanyak 577.159.385 penginfeksian berhasil dicegah sehingga tidak mengganggu pengguna ketika mengakses Internet. Penginfeksian komputer 400.604.327 program berbahaya berhasil dicegah sehingga tidak merusak komputer pengguna. Ada penambahan 26.695 modifikasi malware baru ke dalam sistem pendeteksian Kaspersky Lab pada kuartal II/ 2013.

Sampai Juni 2013, Kaspersky Lab telah menambahkan secara total 100.386 modifikasi malware mobile ke dalam sistem yang dimilikinya. Jumlah modifikasi malware ini melonjak cukup tinggi dibanding jumlah malware pada akhir 2012 yang mencapai 46.445 modifikasi malware.

Penting untuk dicatat bahwa modifikasi bukanlah pendeteksian individu atau pendeteksian program berbahaya. Modifikasi adalah sampel kode berbahaya yang digunakan oleh para penjahat cyber untuk menginfeksi aplikasi mobile resmi. Metode umum yang dilakukan oleh para penjahat  cyber adalah mengunduh aplikasi resmi dan memodifikasinya dengan menambahkan kode berbahaya ke dalamnya.

Para pelaku lalu mendistribusikan aplikasi yang telah dimodifikasi, dan kini menjadi berbahaya, ke situs dimana aplikasi tersebut bisa diunduh pengguna, misalnya app store pihak ketiga. Sistem Kaspersky Lab mengidentifikasi sampel kode berbahaya yang dimasukkan ke aplikasi yang telah dimodifikasi menggunakan teknologi berbasis awan, heuristik dan signature antivirus. Dengan mendeteksi sampel kode berbahaya, Kaspersky Lab bisa mengidentifikasi mana aplikasi yang berbahaya sebelum aplikasi tersebut dijalankan pada perangkat pengguna.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper