Bisnis.com, BANDUNG—Kebutuhan radar untuk kepentingan maritim dan pertahanan belakangan semakin meningkat, tetapi belum sepenuhnya dapat dipenuhi produsen dalam negeri.
General Manager Unit Bisnis Elektronika Pertahanan PT Len Industri (Persero) Nurman Setiawan mengakui permintaan akan radar dari Kementerian Pertahanan semakin tinggi pada saat ini.
“Kebutuhan semakin tinggi, apalagi dengan prioritas pemerintah sekarang. Untuk melindungi sektor maritim butuh banyak radar, wilayah laut kita butuh diawasi,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/12).
Namun, dia melanjutkan peningkatan kebutuhan atau permintaan dari dalam negeri tersebut belum dapat dipenuhi oleh produsen lokal karena adanya beberapa kendala di pelaku industri pertahanan.“Kebutuhan memang meningkat. Tetapi untuk meningkatkan kapasitas produksi, kami masih harus menyesuaikan dengan anggaran dan dengan kemampuan jumlah produksi,” ujarnya.
Di samping itu, dia menyatakan waktu produksi untuk pembuatan radar membutuhkan waktu yang lama, dari mulai pengembangan teknologi hingga produksi massal untuk kebutuhan industri pertahanan.
Nurman mengungkapkan kapasitas produksi radar dari perseroannya saat ini, yakni 10 unit dalam satu tahun untuk radar navigasi dan tiga unit untuk search radar dalam satu tahun.
Untuk kebutuhan permintaan yang mendesak, dia menuturkan biasanya perseroannya melakukan join production dengan produsen asing, khususnya untuk teknologi radar tiga dimensi.“Join production dengan [produsen] asing dilakukan jika dibutuhkan, misalnya jika 2-3 tahun radarnya harus sudah siap dioperasikan,” sebutnya.
Dia mengatakan selain menggunakan pendekatan join production, untuk produksi radar tiga dimensi pihaknya menerapkan pendekatan pengembangan nasional. “Kalau pengembangan bisa butuh 5 tahun atau 10 tahun.”
Selain mengembangkan radar tiga dimensi, PT Len, lanjutnya, masih terus mengembangkan jenis radar lain, yaitu radar dua dimensi yang biasa dipergunakan untuk navigasi laut, pengawasan pantai, dan untuk kebutuhan kapal perang.