Bisnis.com, JAKARTA--Setelah Samsung Electronics Co. melakukan penarikan Galaxy Note7 secara resmi, perusahaan mulai fokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang tak kalah beratnya, yaitu membangun kembali kepercayaan masyarakat.
Seperti diketahui, Samsung memulai program penggantian unit secara global pada 2 minggu yang lalu. Tetapi penarikan produk secara resmi pada Selasa lalu oleh regulator keamanan Amerika Serikat lebih rumit karena penarikan ini membuat penjualan Galaxy Note7 menjadi ilegal dan membuat adanya regulasi baru.
Dengan berbagai rintangan dan pengiriman unit Galaxy Note7 pengganti akan dimulai dalam beberapa hari ini, perusahaan harus mulai mengatasi masalah.
"Sekarang datang masalah yang paling penting, yaitu mengembalikan kepercayaan konsumer dan investor. Bagaimana mereka mengatasi ini akan menentukan nasib Samsung," kata Kim Sang-Jo, ekonom dari Hansung University, katanya seperti dikutip dari bloomberg pada Sabtu (17/9/2016).
Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat melaporkan dari 2,5 juta unit Galaxy Note7 yang beredar, sekitar 1 juta unit terjual di negara Paman Sam. Dari jumlah ini ada sekitar 92 laporan bahwa baterai produk ini mengalami panas berlebih, dengan 26 kasus menyebabkan unit terbakar, dan 55 kasus menyebakan kerusakan properti.
"Karena produk ini berpotensi menyebabkan kebarakan yang serius, saya mengimbau seluruh konsumen untuk mengikuti program penarikan Galaxy Note7," kata Ketua Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat Elliot Kaye dalam sebuah konferensi pers.