Bisnis.com, JAKARTA – Saham Samsung Electronics Co. terpantau semakin anjlok pada hari kedua perdagangan (Selasa, 11/10/2016), setelah perusahaan itu menghentikan penjualan produk smartphone Galaxy Note 7 serta meminta para konsumen untuk tidak lagi menggunakan perangkat yang telah dibeli.
Berdasarkan data Bloomberg, saham Samsung siang ini jatuh 7,08% atau 119.000 poin menjadi 1.561.000 won pada pukul 12.55 WIB, setelah pagi tadi dibuka dengan pelemahan tajam sebesar hampir 5%.
Hal ini memberikan pukulan lebih lanjut terhadap pabrikan ponsel ternama Korea Selatan tersebut di tengah upayanya berjuang mengatasi krisis seputar permasalahan baterainya yang dilaporkan mudah meledak.
Sebelumnya Samsung telah menarik produk Note 7 nya dan kembali mengambil tindakan penghentian penjualan setelah para konsumen melaporkan bahwa produk ponsel pengganti juga rawan terbakar.
Hal itu dapat menyebabkan adanya kemungkinan langkah penarikan kedua dan bahkan memaksa Samsung untuk membongkar seluruh produk smartphone Note generasi ini, suatu kemunduran buruk dalam hal persaingannya dengan Apple Inc. dan pabrikan lainnya.
“Samsung harus mencari penyebabnya dan menjelaskan tindakan apa yang akan diambil terhadapnya. Dengan begitu, para konsumen tidak akan merasa khawatir ketika membeli produk ponsel Samsung lainnya,” ujar Yoo Jong-woo, Analis Korea Investment & Securities Co., seperti dilansir Bloomberg hari ini.
Penghentian penjualan Galaxy Note 7 telah meluas secara global. Laman perdagangan elektronik (e-commerce) besar dari China, termasuk JD.com dan Tmall.com milik Alibaba Group Holding Ltd., dilaporkan telah menarik Note 7 dari penjualannya mulai hari ini.