Bisnis.com, JAKARTA - Nokia melihat permintaan atas kecepatan tinggi jaringan 4G mulai pulih tahun ini, yang akan dipicu oleh pasar Jepang.
Kepala Eksekutif Nokia Rajeev Suri mengatakan hal itu pada Minggu (27/2/2017) saat mengumumkan serangkaian kontrak dengan operator telekomunikasi.
Berbicara pada konferensi pers menjelang Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, Suri juga memprediksi gelombang baru konsolidasi industri antaroperator telekomunikasi di AS dan India selama 2017.
Nokia dan para pesaingnya, perusahaan Swedia Ericsson dan perusahaan China Huawei, telah berjuang akhir-akhir ini karena permintaan operator telekomunikasi untuk mobile broadband 4G yang lebih cepat telah mencapai puncaknya, sedangkan upgrade peralatan 5G generasi masih setahun lagi.
Nokia menyebutkan bahwa pasar jaringan global akan turun sekitar 2% pada 2017. Namun masih melihat peluang pertumbuhan di pasar seperti Amerika Utara, India dan Jepang.
"Kami percaya bahwa keseluruhan pasar primer di mana kita bersaing akan turun lagi, tapi akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Investasi dalam 4G, terutama dalam teknologi 4G yang lebih canggih, akan mengambil kembali di beberapa pasar utama, seperti Jepang,” katanya.
Awal bulan ini, Nokia melaporkan laba untuk kuartal terakhir tahun lalu tak mengalami penurunan terlalu tajam. Hal itu karena dibantu oleh pemotongan biaya dan akuisisi Alcatel-Lucent.
Perusahaan Finlandia itu telah mencapai landmark, dengan kontrak selama tiga tahun bersama Telefonica (TEF.MC) untuk membangun jaringan di London. Suri menambahkan bahwa kontrak itu mendorong Nokia untuk menyaingi Ericsson sebagai pemasok jaringan terkemuka di Inggris.
Nokia juga mengumumkan bahwa mereka bekerja dengan operator AS telekomunikasi Verizon dan raksasa semikonduktor Intel untuk memasok peralatan layanan pra komersial 5G pra- di pasar AS, termasuk Dallas.