Kabar24.com, JAKARTA — Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta siap untuk menguji metode pengobatan Digital Substraction Angiogram (DSA) atau dikenal sebagai cuci otak yang dipraktikan dokter Terawan Agus Purwanto.
Sebelumnya, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKMK) UGM menyatakan kesiapan menyediakan fasilitas untuk menguji secara empiris metode pengobatan yang menjadi kontroversi itu.
“Siap, asal punya peralatannya, saya belum tahu di FK [Fakultas Kedokteran] atau RS [Rumah Sakit] Akademik atau di RS Sardjito ada fasilitas itu atau belum. Kalau ada ya dengan senang hati,” ujar Rektor UGM Panut Mulyono, sesaat setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Kamis (12/4/2018).
Dia menyebut, kesiapan pihaknya itu untuk membuktikan metode DSA secara akademis dan ilmiah. Dia pun menegaskan, jika metode DSA diuji di UGM tidak ada kepentingan politis.
Di sisi lain, dia mengakui belum ada komunikasi antara rektorat UGM dengan pihak Kemenristekdikti terkait pengujian metode DSA.
“Rasanya belum ya,” imbuhnya.