Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang Mobile World Congress 2019 di Barcelona, Nokia penyempurnaan platform Anyhaul guna memuluskan transformasi jaringan operator seluler dari LTE ke 5G. Platform transportasi data tersebut diklaim mampu menyediakan kecepatan throughput hingga 25 Gbps.
Nokia Anyhaul adalah solusi transportasi data yang digunakan untuk mengelola lalu lintas data melalui beragam platform.
Penyempurnaan mencakup platform Anyhaul untuk microwave, serat optik, IP, dan teknologi broadband dalam arsitektur carrier Software Defined Networking (SDN) transport.
Setelah penyempurnaan, transportasi data dengan akses radio berbasis komputasi awan dan core networks jadi terintegrasi sehingga memungkinkan pembagian jaringan 5G end-to-end secara otomatis.
VP of Networks Marketing and Communications, Nokia Phil Twist mengatakan portofolio Anyhaul merupakan elemen kunci dari arsitektur Nokia 5G Future X yang membantu pelanggan untuk mengambil keuntungan dari kemampuan generasi teknologi jaringan berikutnya.
“Nokia Anyhaul telah digunakan secara global dan sekarang sedang diseleksi di negara-negara seperti AS, Jepang, Cina, dan Korea Selatan. Di negara-negara tersebut, kami membantu para fast-movers bertransformasi ke 5G,” ujar Twist dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Minggu (24/2).
Salah satu fitur terbaru dalam Nokia Anyhaul adalah rilis terbaru dari Nokia Wavence. Teknologi ini memberikan operator kemampuan untuk menggabungkan penggunaan spektrum di gelombang seluler tradisional (uWave) dengan frekuensi mmWave, yang dialokasikan untuk 5G. Sistem 2+0 E-Band memberikan jaminan throughput 20 Gbps.
Selain itu, ada Nokia Broadband Anyhaul 25G Passive Optical Network. Teknologi ini memungkinkan lebih banyak situs akses radio terhubung ke satu jaringan serat optik sehingga lebih eifisen. Dengan sistem ini, operator bisa membangun jaringan dengan kecepatan hingga 25 Gbps menggunakan infrastruktur serat optik yang sudah ada.