Bisnis.com, BANDUNG--Nokia menargetkan kerja sama dengan sejumlah operator pelabuhan di Malaysia dalam rangka pengembangan pasar teknologi 5G.
Perusahaan asal Finlandia tersebut sebelumnya telah bekerja sama dengan Pelabuhan Hamburg Jerman untuk uji coba manajemen lampu lalu lintas, pemrosesan data dari mobile sensor dan virtual reality (realitas maya).
"Nokia tengah mengkaji tipe pengunaan end to end teknologi 5G di Malaysia," kata Kepala Nokia di Malaysia Siva Shanmugam seperti dikutip Reuters, Jumat (01/10/2019).
Menurutnya, salah satu area yang difokuskan adalah operasi pelabuhan. Malaysia sendiri merupakan pusat pelayaran karena berada di koridor maritim tersebut, yakni Selat Malaka dan Laut China Selatan. Negara ini memiliki tujuh pelabuhan, salah satunya Port Klang yang menjadi pelabuhan tersibuk ke-12 di dunia.
Langkah Nokia ini datang di tengah kompetisi yang kian ketat dari Huawei. Perusahaan alat telekomunikasi asal China tersebut diketahui telah menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan 5G dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi di Malaysia.
Huawei telah menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan 5G dengan Maxis, yang menjadi operator jaringan selular terbesar di negara tersebut. Selain itu, perusahaan telah mengantongi komitmen kerja sama dengan Celcom milik Axiata Group.
Ketika disinggung terkait dengan kompetisi dengan Huawei, Shanmugam menegaskan pihaknya percaya diri dengan pencapaian 48 komitmen yang telah dikantonginya untuk pengembangan 5G, serta portofolio sistem end to end unik milik perusahaan.
"Ini akan membantu Nokia menghadirkan perbedaan signifikan dalam penggunaan teknologi 5G di Malaysia," kata Shanmugam. Nokia sendiri telah mempekerjakan ratusan ahli permesinan untuk mempercepat pembangunan 5G.