Bisnis.com, JAKARTA – Tambahan 10 MHz di pita frekuensi 2,3 GHz diyakini akan membuat PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) makin perkasa memimpin pasar telekomunikasi.
Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhammad Ridwan Effendi mengatakan bahwa kehadiran tambahan 10 MHz, akan membuat layanan 4G milik Telkomsel makin baik.
Dengan 30 MHz yang saat ini sedang digunakan, kata Ridwan, akan membuat lebar pita frekuensi Telkomsel di pita 2,3 GHz menjadi 40 MHz, sehingga dapat dikonfigurasikan menjadi 2x20 MHz.
Dahulu sebelum ada tambahan 10 MHz, Telkomsel tidak dapat menggunakan 10 MHz – dari 30 MHz yang dimiliki – secara maksimal.
“Dari sisi BTS 4G di frekuensi 2300 MHz akan lipat menjadi 2 kali dan di sisi pelanggan, kalau jumlah pelanggan tetap akan lipat 2 kali juga,” kata Ridwan kepada Bisnis, Selasa (15/12/2020).
Sekadar catatan, pada pita frekuensi 2,3 GHz, Telkomsel saat ini tengah menggunakan frekuensi radio sebesar 30 MHz di pita 2300 MHz -2330 MHz. Adapun Smartfren menempati di 2330 -2360 MHz. Lelang dilakukan di pita 2360-2390 MHz, untuk sejumlah wilayah yang masih kosong.
Telkomsel saat ini menjadi operator seluler terbesar di Tanah Air. Hingga kuartal III/2020, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai sekitar 170 juta pelanggan, bertambah sekitar 10 juta pelanggan secara kuartal atau dalam 3 bulan. Adapun dari sisi jaringan, Telkomsel memiliki BTS 3G/4g mencapai 178.118 BTS.
Telkomsel telah memanfaatkan spektrum frekuensi sebesar 82,5 MHz di pita frekuensi 850, 900, 1800, 2100, dan 2300 MHz.
Sebelumnya, Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward menghitung dengan mengantongi lebar pita sebesar 40 MHz, kecepatan transmisi data atau bid rate yang dihasilkan Telkomsel maksimal dapat mencapai 560 Mbps - 800 Mbps, adapun normalnya sebuah 5G memiliki bid rate sebesar 1 Gbps.
Saat ini, 2,3 GHz menjadi salah satu spektrum favorit untuk pengembangan 5G. Sejumlah perangkat telah mendukung 5G di pita frekuensi radio 2,3 GHz.
Vendor pun juga dapat mengaktifkan teknologi 5G di seluruh gawai yang beredar di Indonesia selama ada permintaan dari pemerintah dan kebutuhan di pasar.