Kenalin Nih, Ilmuwan Teknologi Indonesia yang Kemampuannya Diakui Dunia

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 9 Juni 2021 | 20:06 WIB
Khoirul Anwar
Khoirul Anwar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di Indonesia, sebenarnya banyak ilmuwan yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan ilmuwan asing.

Sayangnya, banyak ilmuwan di Indonesia yang namanya tidak diangkat dan tidak dikenal. Padahal, inovasi dan pemikirannya diakui oleh dunia.

Penasaran siapa saja mereka? Berikut Bisnis kumpulkan dari berbagai sumber:

1. Khoirul Anwar

Siapa diantara kamu yang menggunakan smartphone berbasis 4G?  Well, produsen smartphone di seluruh dunia banyak menggunakan teknologi 4G LTE. Proses transfer data menjadi lebih cepat dan stabil dibanding teknologi 3G yang selama ini banyak dikenal orang. Tahukah kamu siapa penemunya? 

Dikutip dari Ruangguru, Prof. Khoirul Anwar adalah penemu yang juga memegang hak paten teknologi 4G berbasis OFD (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Pria asal Kediri kelahiran 1978 ini menciptakan sistem yang mampu menurunkan energi hingga 5dB atau seratus ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan. Profesor muda ini berhasil menemukan metode komunikasi yang lebih cepat, tapi energi lebih sedikit. Kecepatan pengiriman datanya juga meningkat tajam. Masalah komunikasi di kota-kota besar yang memiliki gedung pencakar langit maupun daerah pegunungan pun bisa diatasi. Di daerah-daerah seperti inilah gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan jeda lebih panjang.

Pada paten keduanya, pria yang meraih gelar master dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) ini menghapus sama sekali Guard Interval/GI. Hasilnya, membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan. Lalu, Pak Khoirul mengombinasikan dengan algoritma khusus di laboratorium. Efeknya? Interaksi antar gelombang ini dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.

Hasil temuan lulusan cum laude Teknik Elektro ITB tahun 2000 ini telah digunakan perusahaan elektronik besar asal Jepang. Juga, tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi asal Tiongkok yakni Huawei Technology. Pak Khoirul juga sempat menerima penghargaan IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006 di California.

2. BJ Habibie

Di awal 1990an, banyak musibah terjadi pada penerbangan pesawat terbang. Biasanya karena kerusakan konstruksi yang tidak terdeteksi. Seperti kelelahan pada badan pesawat yang masih sulit dideteksi dengan keterbatasan alat. Titik rawan biasanya ada di sambungan antara sayap dan badan, atau antara sayap dan mesin pesawat. Baik saat lepas landas maupun mendarat, elemen-elemen inilah yang mengalami guncangan keras secara terus menerus.

Sampai akhirnya, Bapak B.J.Habibie menemukan bagaimana titik kelelahan pesawat ini bekerja. Perhitungan beliau sungguh rinci, hingga hitungan atomnya. Di dunia penerbangan, teorinya dikenal dengan sebutan crack progression. Bahkan, presiden ketiga Indonesia ini mendapat julukan Mr.Crack. Selain membuat pesawat lebih aman, teori ini juga dapat menghindari risiko pesawat jatuh dan membuat pemeliharaannya lebih mudah, murah pula. 

Beliau bisa meringankan operating empty weight—bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar—sampai 10 persen dari bobot sebelumnya. Angka ini bahkan bisa turun hingga angka 25 persen setelah diberikan material komposit ke dalam badan pesawat. Pengurangan berat ini tidak membuat maksimum take off weight-nya ikut merosot. Dengan demikian, daya angkut pesawat meningkat dan daya jelas akan semakin jauh. Secara ekonomi, kinerja pesawat dapat ditingkatkan.

3. Ryan Gondokusumo

Ryan adalah pendiri Sribu.com, platform freelancing terbesar di Indonesia untuk mengatasi masalah sumber daya manusia yang mahal dan tidak efisien.

Dikutip dari Linkedin, Sribu.com adalah website kreatif crowdsourcing pertama di Indonesia.

Crowdsourcing adalah konsep menggunakan komunitas orang untuk mengerjakan proyek yang secara tradisional dilakukan oleh satu entitas atau orang.

Sribu didirikan pada September 2011 dan sejak itu telah mengumpulkan pendanaan awal dari East Ventures dan pendanaan Seri A dari Infoteria Jepang.

Dia merupakan lulusan Universitas Purdue Bidang Studi Teknik Elektro, dan Lulus dalam 4 tahun sebagai sarjana sains dengan perbedaan.

4. Jim Geovedi

Jim Geovedi adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi ternama asal Indonesia yang berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi maupun satelit.

Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Setelah seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.

Dikutip dari Wikipedia, tahun 2001, Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi Xynexis International. Ia lalu mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global pada tahun yang sama. Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia diminta Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil.

Geovedi mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.

Saat ini ia menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.

5. Borrys Hasian

Borrys Hasian adalah konsultan Inovasi Desain. Ahli dalam Desain Sprint. Merancang aplikasi sukses yang digunakan oleh jutaan orang. Penggemar Teknologi Pengiriman Sesuai Permintaan.

Di halaman Linkedinnya, dia menyebut dirinya sebagai Insinyur Perangkat Lunak menjadi Desainer Produk. Dia telah memimpin desain ulang produk konsumen yang sukses digunakan oleh jutaan orang, mulai dari hiburan hingga layanan pengiriman sesuai permintaan.

Design Sprint adalah "senjata" nya untuk mendorong tim berinovasi dan membidik moonshot.

Dia merupakan lulusan Universitas California, Berkeley dengan gelar Gelar Pendidikan Eksekutif.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper