Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan asuransi teknologi (insurtech) Fuse menuntaskan penggalangan dana seri B, yang melibatkan investor ternama.
Putaran seri B ini dipimpin oleh GGV Capital dengan partisipasi dari investor yang sudah ada, termasuk East Ventures Growth, SMDV, Golden Gate Ventures, Heyokha Brothers, hingga PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Emtek. Nilai rinci pendanaan seri B ini tidak disebutkan.
Diluncurkan pada tahun 2017, Fuse menyatakan dirinya sebagai perusahaan insurtech pertama di Indonesia yang mempelopori model bisnis dengan fokus pada agen untuk mengatasi kesenjangan kepercayaan jarak jauh di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan oleh dua veteran industri yaitu Andy Yeung dan Ivan Sunandar, didukung oleh tim yang beragam dari latar belakang teknologi dan asuransi.
Perusahaan menawarkan seluruh pengalaman digital dengan pemrosesan klaim yang cepat, perusahaan saat ini memiliki lebih dari 50.000 mitra agen di platformnya. Total Premi Tertulis Bruto (GWP) melebihi US$50 juta atau setara Rp720 miliar pada 2020. Hal ini diklaim menjadikan perusahaan Insurtech terbesar di Indonesia.
Fuse memiliki lebih dari 30 perusahaan mitra asuransi di lapangan, dengan lebih dari 300 produk asuransi di platform, mencakup segala hal mulai dari tunjangan karyawan hingga asuransi digital yang tertanam di situs e-Commerce.
Pendiri sekaligus CEO Fuse Andy Yeung mengatakan, pihaknya sangat fokus pada inovasi produk dan platform dan akan terus berinvestasi dalam mengembangkan produk dan platform yang membuat asuransi dapat diakses dan terjangkau oleh semua orang di Asia Tenggara.
“7 perusahaan asuransi telah memilih Fuse untuk menjadi mitra strategis insurtech mereka di Indonesia. Terakhir, kami akan mempercepat untuk mereplikasi pengalaman sukses kami di agen mitra dan model asuransi mikro ke bagian lain di Asia Tenggara, selain Indonesia dan Vietnam,” Andy dalam keterangan resmi, Kamis (10/8/2021).
Sementara itu, Managing Partner GGV Capital Jenny Lee mengatakan, pihaknya melihat Fuse sebagai investasi Insurtech pertama perusahaan di Asia Tenggara karena percaya Fuse memiliki pendekatan yang paling bijaksana dan strategis untuk distribusi asuransi di wilayah tersebut.
Pengalaman GGV Capital di pasar negara berkembang lainnya menunjukkan bahwa ada defisit kepercayaan di komunitas lokal. yang dapat dijembatani oleh pemimpin lokal.
“Mereka berfungsi sebagai simpul kepercayaan di wilayah tersebut. Mirip dengan bagaimana pemilik warung menjembatani defisit kepercayaan antara merek FMCG dan konsumen, mitra agen Fuse dapat menjembatani 'defisit kepercayaan' antara merek asuransi dan konsumen,” kata Jenny.