Bisnis.com, JAKARTA – Kadence International Indonesia, konsultan untuk riset pasar, menyatakan bahwa Ovo memimpin pasar pembayaran digital Indonesia untuk penggunaan secara online maupun offline.
Dalam riset yang digelar pada Juli 2021 di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang, tercatat Ovo unggul atas 13 platform pembayaran digital, termasuk Gopay, Dana, dan ShopeePay.
Riset tersebut melibatkan 1.000 responden, dan diketahui 44 persen responden menggunakan pembayaran digital setidaknya empat kali dalam seminggu untuk melakukan lima jenis transaksi online, yaitu pembelian pulsa, pemesanan makanan, belanja daring, pembayaran tagihan, dan transportasi.
Kemudian, pengguna juga melakukan transaksi offline setidaknya di 1–2 merchant dalam 3 bulan terakhir.
Berdasarkan kesadaran merek, responden menilai bahwa Ovo merupakan platform pembayaran digital yang paling mereka kenal dengan perolehan persentase sebesar 96 persen, disusul oleh GoPay dengan raihan 95 persen.
Adapun Dana dan ShopeePay masing-masing memiliki tingkat kesadaran merek sebesar 93 persen dan 81 persen.
Sementar itu, jika dikaji lebih dalam, selain lebih mengenal Ovo,kenal, para responden juga diketahui aktif dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Untuk pengguna aktif, Ovo mendominasi dengan perolehan skor sebesar 71 persen, disusul GoPay 64 persen. Sementara itu, pengguna aktif ShopeePay lebih banyak dari Dana, yaitu 57 persen dan 46 persen.
Kemudian, khusus dalam hal transaksi pemesanan makanan online, Ovo kembali bersaing dengan GoPay. Masing-masing memiliki skor 81 persen dan 75 persen.
Pola yang sama terlihat dalam hal transaksi offline, di mana Ovo juga merupakan platform pembayaran digital yang paling banyak digunakan, salah satunya untuk transaksi di warung. Ovo unggul dengan skor 38 persen, sedangkan Dana menempati posisi kedua dengan skor 36 persen.
Quantitative Director Kadence Sebastian mengatakan, selain karena ekosistemnya yang luas, Ovo dipilih karena alasan kemudahan penggunaan aplikasi, jaminan keamanan dan kerahasiaan, serta direkomendasikan oleh banyak orang.
“Ovo juga mendapat poin tertinggi dari pengulangan penggunaan oleh pengguna yang mencerminkan banyaknya manfaat yang mereka dapatkan ketika bertransaksi menggunakan Ovo,” kata Sebastian dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (30/8/2021).
Berbeda dengan Ovo, kata Sebastian, platform pembayaran digital ShopeePay dipilih oleh responden dengan alasan gencarnya promosi menarik yang dilakukan dan rendahnya biaya top up.
ShopeePay juga cenderung digunakan untuk bertransaksi kebutuhan harian, seperti peralatan rumah tangga, produk perawatan diri dan kesehatan, serta pembelian barang elektronik.
“Hal ini berkaitan dengan ekosistem ShopeePay yang terhubung dengan Shopee sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia,” kata Sebastian.
Dari segi pengguna, dibandingkan dengan pembayaran digital lain, Ovo menjadi pilihan bagi pengguna di usia produktif (25 – 45 tahun), seluruh gender dengan komposisi yang hampir imbang, yaitu laki-laki sebesar 51 persen dan perempuan 49 persen.
Keberimbangan komposisi pengguna juga dialami oleh Dana dengan perbandingan 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan, sedangkan GoPay dan ShopeePay lebih disukai oleh responden yang berada di kalangan usia muda (18 – 24 tahun).
“Pengguna GoPay didominasi oleh laki-laki, sedangkan pengguna ShopeePay didominasi oleh perempuan,” kata Sebastian.
Saat ini, kata dia, pembayaran digital turut berperan dalam pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia. Selain karena konsumen -khususnya di kota besar- sekarang makin paham digital, pembayaran digital juga menghadirkan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.
Pandemi Covid-19 juga memicu masyarakat untuk beralih ke pembayaran digital. Masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk mengadopsi transaksi digital dalam memenuhi kebutuhan hariannya.