Bisnis.com, JAKARTA - Para astronom mendeteksi sinyal radio dari ruang angkasa yang lebih dalam daripada sebelumnya, menggunakan trik kosmik yang pertama kali diprediksi oleh Einstein.
Dengan menggunakan ruang-waktu yang melengkung sebagai kaca pembesar, para astronom telah menangkap sinyal terjauh dari jenisnya dari galaksi terpencil, dan itu dapat membuka jendela tentang bagaimana alam semesta kita terbentuk.
Sinyal frekuensi radio pemecah rekor, diambil oleh Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) di India, berasal dari galaksi SDSSJ0826+5630, terletak 8,8 miliar tahun cahaya dari Bumi, yang berarti sinyal dipancarkan ketika alam semesta kira-kira berukuran sepertiga dari usianya saat ini.
Sinyal itu adalah garis pancaran dari unsur paling purba di alam semesta: hidrogen netral. Sebagai buntut dari Big Bang, unsur ini ada di seluruh kosmos sebagai kabut turbulen yang darinya bintang dan galaksi pertama akhirnya terbentuk. Para astronom telah lama mencari sinyal jauh dari hidrogen netral dengan harapan menemukan saat bintang pertama mulai bersinar, tetapi sinyal tersebut terbukti sulit dikenali, mengingat jaraknya yang luar biasa.
Sebuah studi baru, yang diterbitkan 23 Desember di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, menunjukkan bahwa efek yang disebut pelensaan gravitasi dapat membantu para astronom menemukan bukti hidrogen netral.
"Sebuah galaksi memancarkan berbagai jenis sinyal radio," kata penulis utama studi Arnab Chakraborty(opens in new tab), kosmolog di McGill University di Kanada, dalam sebuah pernyataan(opens in new tab). "Sampai sekarang, hanya mungkin menangkap sinyal khusus ini dari galaksi terdekat, membatasi pengetahuan kita pada galaksi-galaksi yang lebih dekat ke Bumi."