Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti menemukan misteri dibalik 'lorong aneh' yang ditemukan di dalam ruang bawah tanah Piramida Agung Giza.
Lorong itu telah dieksplorasi sejumlah peneliti dalam beberapa waktu.
Piramida Agung sendiri dibangun atas perintah Dinasti Keempat untuk Firaun Khufu tahun 2551 SM hingga 2528 SM di dataran tinggi Giza dan saat ini tingginya sekitar 456 kaki atau sekitar 139 meter.
Piramida Besar ini menjadi satu-satunya keajaiban dunia kuno yang bertahan, dan diyakini telah dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu.
Bangunan ini juga menjadi yang tertinggi di dunia sampai tahun 1311, ketika menara pusat Katedral Lincoln setinggi 525 kaki (160 meter) Inggris selesai dibangun.
Sebuah studi baru mengungkapkan tepat di atas pintu masuk kuno piramida, kemungkinan ada ruang horizontal yang membentang sepanjang 30 kaki atau setara dengan 9 meter dengan lebar dan tinggi 2 meter kali 2 meter.
Pada 24 Februari 2023 lalu, para ilmuwan membuktikan dengan memasukkan endoskop, sebuah alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera dan senter ke dalam koridor. Sayangnya, para ilmuwan melaporkan mereka hanya menemukan sebuah ruang kosong.
Seorang fisikawan dari French Alternative Energies and Atomic Energy Commission (CEA) Sébastien Procureur mengatakan mereka belum melihat seluruh ruangan, di mana mereka baru melihat satu gambar dari hasil endoskop.
Sebastien membantah laporan media yang mengatakan ruang rahasia itu adalah pemakaman tersembunyi Khufu.
“Kita belum menemukan bukti adanya makam rahasia,” katanya dilansir dari Live Science, (3/3/2023)
Adapun, temuan ini didasari atas sebuah ekspedisi awal yang disebut pindaian muon dari Piramida Besar berusia 4.500 tahun.
Muon adalah partikel elementer bermuatan negatif yang terbentuk ketika sinar kosmik bertabrakan dengan atom di atmosfer bumi. Partikel berenergi tinggi ini terus menghujani Bumi tetapi berinteraksi secara berbeda dengan batu daripada dengan udara. Selama dekade terakhir, para ilmuwan telah menggunakan detektor muon untuk mencari ruang tersembunyi di Piramida Besar.
Dalam pernyataannya, para ilmuwan menambahkan bahwa radar penembus tanah juga digunakan untuk mengumpulkan informasi di koridor.
Selama beberapa tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik sisi utara piramida. Mereka mengumumkan penemuan "kekosongan" di belakang sisi utara Piramida Besar pada tahun 2016, tetapi baru sekarang mereka dapat mengungkap koridor sepanjang 30 kaki ini.
Pada tahun 2017, para ilmuwan mengumumkan penemuan kehampaan yang lebih besar, dengan panjang sekitar 98 kaki atau setara dengan 30 meter
Mantan Menteri Negara Urusan Kepurbakalaan Mesir, Zahi Hawass mengatakan koridor sepanjang 30 kaki kemungkinan dibuat untuk penguat struktur konstruksi Piramida yang berukuran besar itu.
Sebastien setuju koridor tersebut mungkin terkait dengan pembangunan chevron alias struktur berbentuk “V”.
"Jika saya harus menebak, saya akan mengatakan itu digunakan orang zaman dulu sebagai metode untuk menghindari bangunan runtuh ketika ada pergerakan tanah,” ungkapnya.
Sementara itu, Egyptologist di Swansea University di Inggris Reg Clark mengungkapkan hal berbeda, di mana kemungkinan ruangan itu hanya berfungsi sebagai jalan masuk asli piramida yang menurun.
“Tidak mungkin penemuan koridor akan mengarah pada penemuan besar di dalam,” katanya.
Clark merasa makin banyak peneliti yang menjadi korban 'angan-angan' oleh mereka yang mencari 'misteri piramida' hingga sering menjadi subjek spekulasi liar di pers dan media.
Saat ini, sebuah tim ilmiah multinasional telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dan saat ini sedang berusaha mendapatkan pendanaan untuk menggunakan detektor muon yang lebih sensitif agar bisa mendeteksi artefak di koridor ini.