Tak Cuma Sayurbox, Ini Startup Agritech yang PHK hingga Tutup Layanan

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 18 April 2023 | 14:02 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sayurbox beberapa waktu lalu telah mengumumkan PHK karyawan. Ternyata, startup dengan vertikal agritech juga ada yang melakukan PHK hingga berujung tutup layanan.

Sayurbox yang merupakan startup vertikal agritech melakukan PHK karyawan pada akhir pekan lalu. Bahkan keputusan ini bukan yang pertama kali mereka lakukan.

CEO & Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti mengatakan efisiensi karyawan dilakukan karena adanya perubahan strategi bisnis.

Saat ini, startup tersebut sedang fokus pada segmen business to business (B2B), sedangkan segmen business to consumer (B2C) tidak menunjukkan pertumbuhan yang kuat seperti waktu awal pandemi.

Mereka melakukan penggabungan beberapa gudang, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi.

"Namun sayangnya, hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C," jelasnya dalam siaran pers, Senin (17/4/2023).

Tak cuma Sayurbox, berdasarkan catatan Bisnis.com, beberapa startup agritech juga melakukan PHK karyawan, dan ada yang berujung tutup layanan.

Startup Agritech yang PHK hingga Tutup Layanan

TaniHub

TaniHub melakukan penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali sejalan dengan perubahan layanan dari B2C menjadi fokus ke B2B. Hal tersebut membuat perusahaan terpaksa melakukan PHK kepada sejumlah pekerja pada Maret 2022.

Mereka ingin memfokuskan bisnis dengan menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar pasar modern, yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.

Brambang

Brambang yang memilih beralih menjadi platform loka pasar bagi produk ponsel pintar dan elektronik mulai 28 Mei 2022. Sehari sebelumnya, layanan jual beli kebutuhan pokok mereka telah dihentikan.

Bananas

Sementara itu Bananas, startup quick commerce atau e-grocery, mengumumkan akan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru pada 2022.

Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor.

Bananas memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini pun berdampak kepada 36 karyawan Bananas.

"Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper