Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Polandia dan Jerman sejauh ini gagal menyepakati pembukaan pusat pemeliharaan di Polandia untuk memperbaiki tank Leopard yang dipasok ke Ukraina, Der Spiegel melaporkan pada 2 Juli.
Polandia dan Jerman tidak dapat menyepakati beberapa masalah utama fasilitas perbaikan, yang biayanya bisa mencapai 150 juta euro, menurut Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.
Salah satu masalah kontroversial adalah biaya diagnosa awal tangki.
Perusahaan pertahanan Polandia PGZ bermaksud mengenakan biaya 100.000 euro untuk diagnosa semacam itu tetapi di Jerman harganya hampir sepuluh kali lebih rendah.
Namun, menurut Der Spiegel, pabrikan tank Jerman menganggap kontroversi seputar proyek tersebut bermotivasi politik, karena partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa di Polandia secara teratur membuat pernyataan menentang pemerintah Jerman.
Pada 3 Juli, Pistorius akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak untuk membahas proyek tank selama kunjungan ke sistem pertahanan udara Patriot di kota Polandia Zamość.
Proyek tersebut seharusnya melibatkan dua pabrikan tank Jerman, Rheinmetall dan Krauss-Maffei Wegmann, serta PGZ, atau Polish Armaments Group.
Fasilitas perbaikan diharapkan akan dibuat di pabrik di dua kota Polandia, Gliwice dan Poznan, dan biaya perbaikan akan ditanggung oleh pemerintah Jerman.
Hingga saat ini, beberapa tank Leopard yang rusak telah tiba di Polandia dari Ukraina.