Bisnis.com, JAKARTA - Realme, salah satu produsen ponsel, mengakui bahwa adopsi konektivitas 5G di Indonesia memang belum merata. Kendati demikian, Realme tetap optimistis penjualan ponsel 5G tetap laris.
Lead Public Relations realme Indonesia Krisva Angnieszca mengatakan sejauh ini antusias para pelanggan realme untuk memiliki ponsel pintar teknologi terbaru masih tinggi, kendati keberadaan jaringan 5G terbatas.
“Kami melihat mereka membeli smartphone 5G adalah untuk investasi dimana saat 5G sudah mulai merata di Indonesia, mereka dapat dengan segera menikmati jaringan 5G tersebut,” ujar Krisva kepada Bisnis, Kamis (13/7/2023).
Krisva menuturkan bahwa beberapa ponsel 5G realme berhasil memecahkan rekor penjualannya, salah satunya adalah series realme 10 Pro yang diluncurkan pada awal tahun ini.
Diketahui, varian tersebut bahkan telah laku dijual atau sold out pada penjualan perdananya.
Kemudian, varian realme 10 Pro+ 8/128 GB bahkan berhasil mendapatkan predikat penjualan terlaris di platform e-commerce Shopee pada 11 Januari 2023 atau hari pertama penjualannya.
Krisva mengatakan hal ini dapat terjadi karena realme menyesuaikan dengan segmen pasar yang ada di Indonesia, yakni teknologi baru kepada anak-anak muda.
Dia juga menyatakan pencapaian selama ini sudah sejalan dengan misi realme yang ingin mempopulerkan 5G atau menjadi 5G popularizer.
Sebagai informasi, penjualan perangkat 5G dari realme juga memiliki kinerja yang baik di sejumlah kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.
“Di India, Bangladesh, Malaysia, Maroko, Myanmar, dan Singapura, pengiriman smartphone 5G dari realme berada pada peringkat lima besar,” ujar Krisva.
