Duh! 6.540 Pekerja Samsung Electronics Bakal Mogok Kerja, Tuntut Upah Naik

Rika Anggraeni
Senin, 8 Juli 2024 | 17:26 WIB
Karyawati beraktivitas di salah satu gerai Smartphone Samsung di Jakarta, Senin (30/1)Bisnis-Suselo Jati.
Karyawati beraktivitas di salah satu gerai Smartphone Samsung di Jakarta, Senin (30/1)Bisnis-Suselo Jati.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Serikat pekerja Samsung Electronics memulai aksi mogok kerja selama tiga hari per hari ini, Senin (8/7/2024), untuk mendapatkan kenaikan upah yang lebih baik.

Dilansir dari Reuters, Senin (8/7/2024), National Samsung Electronics Union (NSEU) yang memiliki sekitar 30.000 anggota itu juga menginginkan satu hari cuti tahunan tambahan bagi pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja dan perubahan pada sistem bonus karyawan.

Aksi industri pertama yang dilakukan serikat pekerja pada bulan lalu melibatkan koordinasi cuti tahunan untuk melakukan pemogokan massal, yang menurut Samsung tidak berdampak pada aktivitas bisnis perusahaan. Samsung juga mengatakan pada hari Senin tidak ada gangguan dalam produksi.

Serikat pekerja mengatakan sebanyak 6.540 pekerja akan mogok minggu ini yang sebagian besar di lokasi manufaktur dan pengembangan produk.

Lebih lanjut, pemogokan tersebut mencakup para pekerja yang memantau jalur dan peralatan produksi otomatis sehingga operasi dapat terpengaruh.

Wakil Presiden Serikat Pekerja Lee Hyun-kuk mengatakan akan ada pemogokan lebih lanjut jika Samsung tidak memperbaiki proposalnya.

Lee menyampaikan bahwa usulan Samsung mencakup fleksibilitas dalam gaji dan ketentuan cuti tahunan, namun tidak memenuhi tuntutan serikat pekerja mengenai kenaikan gaji dan cuti.

Selain itu, pejabat serikat pekerja juga menginginkan kesetaraan dalam sistem bonus. Mereka mengatakan bonus untuk pekerja biasa dihitung dengan mengurangi biaya modal dari laba operasional, sedangkan bonus untuk eksekutif didasarkan pada sasaran kinerja pribadi.

Jika ditinjau dari sisi kinerja, Samsung memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal II/2024 akan mencapai lebih dari 15 kali lipat, karena rebound harga chip yang didorong oleh AI yang mengangkat pendapatan perusahaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper