Dua Sisi Kecerdasan Buatan, Kaspersky: Efisiensi dan Risiko Pencurian Identitas

Rahmad Fauzan
Rabu, 14 Agustus 2024 | 18:03 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ibarat buah simalakama. Di satu sisi, memudahkan manusia menjalankan aktivitas. Di sisi lain, membawa sejumlah risiko terkait pencurian identitas. 

Manajer Grup Pengembangan Riset di Kaspersky Vladislav Tushkanova mengatakan 48% responden percaya bahwa hubungan manusia akan berubah karena AI jika karakter virtual mulai menggantikan pasangan di dunia nyata.

Teknologi ini juga membawa risiko yang tidak terduga dan ancaman canggih, mulai dari ketergantungan yang berlebihan — kepercayaan berlebih pada saran AI — hingga phishing yang dihasilkan AI, deepfake, dan pencurian identitas

"Inilah tantangan yang perlu kita atasi di berbagai level,” kata Vladislav dalam keterangan resmi, dikutip Bisnis, Rabu (14/8/2024). 

Dalam laporan terbarunya bertajuk 'Excitement, Superstition and great Insecurity – How global Consumers engage with the Digital World', Kaspersky mendapati jika kecerdasan buatan mengambil peran baru di bidang-bidang tertentu saat ini. 

Sebanyak 34% percaya bahwa AI dapat menjadi pemimpin yang lebih baik daripada manusia karena sifatnya yang tidak memihak. Kemudian 57% siap menggunakan AI untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih efisien, dan 31% akan menggunakan AI untuk membantu menemukan pasangan yang tepat di aplikasi kencan.

Berdasarkan statistik dari Similarweb, ChatGPT, salah satu chatbot paling populer di dunia, memperoleh 153 juta kunjungan pada bulan pertama setelah peluncurannya, November 2022, dan mencapai puncaknya pada 2 miliar kunjungan pada April 2024. 

Area lain tempat AI dapat berperan aktif adalah pendidikan. Sebanyak 47% memperkirakan anak-anak akan diajari melalui pengalaman virtual dan Metaverses dalam waktu dekat.

Lalu, 50% percaya AI telah menjadi bagian yang tidak dapat dihindari dalam hidup mereka, dengan 43% memiliki pandangan positif terhadap potensinya untuk menghadirkan banyak peluang menarik dan meningkatkan masa depan bagi semua orang. 

Mayoritas responden juga mengakui bahwa AI memiliki kemampuan di area kreatif, di mana 62% percaya AI adalah produsen karya seni yang kredibel.

AI juga dapat dianggap sebagai pendamping dan asisten yang dapat diandalkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari separuh responden atau 57% ingin menggunakan AI untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih efisien.

Kemudian, sebanyak 48% mengaku siap menggunakan chatbot AI untuk melakukan percakapan daring, 31% akan menggunakannya untuk membantu mereka menemukan pasangan yang tepat di aplikasi kencan.

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper