ByteDance Bakal Pakai Cip AI Huawei, Efek Perang Dagang China-AS

Rika Anggraeni
Senin, 30 September 2024 | 15:17 WIB
Logo ByteDance
Logo ByteDance
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Induk TikTok, ByteDance berencana untuk mengembangkan model kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) yang dilatih dengan cip dari rekan senegaranya Huawei Technologies.

Dilansir dari Reuters, Senin (30/9/2024), ByteDance telah melakukan diversifikasi ke pemasok domestik chip yang digunakan dalam kecerdasan buatan dan mempercepat pengembangannya sendiri sejak Amerika Serikat (AS) pada 2022 mulai membatasi ekspor chip AI canggih seperti dari pemimpin pasar Nvidia.

Sebagaimana diketahui, teknologi AI telah menjadi pusat industri teknologi dengan perusahaan di sektor yang bervariasi seperti permainan dan penawaran diferensiasi e-commerce melalui integrasi model AI khusus untuk membuat keputusan.

Menurut orang-orang yang mengetahui informasi ini, langkah ByteDance selanjutnya dalam perlombaan AI adalah menggunakan chip Ascend 910B Huawei untuk melatih model AI bahasa besar, menolak untuk diidentifikasi karena rencananya bersifat rahasia.

Selain itu, ByteDance juga sedang merencanakan model AI baru tetapi tidak dapat mengatakan apakah itu akan menggunakan chip Huawei.

Adapun, ByteDance sendiri sudah menggunakan Ascend 910B terutama untuk tugas inferensi yang kurang intensif secara komputasi, yang melibatkan model AI yang telah dilatih sebelumnya untuk membuat prediksi.

Lebih lanjut, pelatihan model AI jauh lebih menuntut dan membutuhkan data dalam jumlah besar dan mengharuskan penggunaan chip berkinerja sangat tinggi seperti unit pemrosesan grafis premium Nvidia

Menurut sumber, kemampuan dan kompleksitas model baru yang diukur dengan parameter komputasinya, akan kurang kuat dibandingkan model AI ByteDance yang ada Doubao.

Untuk diketahui, pada kuartal II/2024 berdasarkan laporan CB Insights, ByteDance memiliki valuasi senilai US$225 miliar atau sekitar Rp3.664 triliun (asumsi kurs Rp16.286 per dolar AS).

Startup asal China itu menjadi posisi teratas unicorn dengan nilai valuasi pada enam bulan pertama 2024.

Menyusul perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX menempati urutan kedua. Nilai valuasi SpaceX mampu mencapai US$150 miliar.

Tak mau ketinggalan, OpenAI milik Sam Altman mencetak nilai valuasi senilai US$80 miliar. Kemudian, ada startup e-commerce asal Singapura, Shein dengan valuasi mencapai US$66 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper