Bakti Kemenkominfo Kaji Opsi Diskon, Dorong Pemerataan Akses Internet

Rika Anggraeni
Rabu, 2 Oktober 2024 | 20:17 WIB
Peta Penggelaran Palapa Ring Tengah/Dok. PT Len Telekomunikasi Indonesia
Peta Penggelaran Palapa Ring Tengah/Dok. PT Len Telekomunikasi Indonesia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka peluang untuk memberikan potongan harga kepada perusahaan internet yang tertarik untuk menyewa kapasitas Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring. 

Palapa Ring menghubungkan 57 kabupaten/kota di Tanah Air. Infrastruktur Palapa Ring menjadi pelengkap bagi infrastruktur perusahaan telekomunikasi swasta. 

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha Bakti Yulis Widyo Marfiah menuturkan bahwa Bakti berusaha agar pelaku industri telekomunikasi memanfaatkan backbone Palapa Ring dengan menawarkan produk yang lebih fleksibel, salah satunya dalam hal tarif.

Bakti terbuka untuk memberikan potongan harga bagi perusahaan yang ingin menggunakan Palapa Ring guna mendorong pemerataan akses internet. Sayangnya Bakti belum dapat memberitahu besaran diskon yang bakal diberikan. 

“Ketika industri ingin mengembangkan daerah sana, di sana ingin diskon juga kita coba sampaikan ke kita, kita coba analisa dari sisi teknis, bisnis, maupun legalnya, kita akan berikan sesuai dengan aturan atau ketentuan yang berlaku,” kata Yulis dalam acara Bisnis Indonesia Forum bertajuk Pemerataan Internet di Daerah 3T pada Masa Pemerintahan Presiden Jokowi di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (2/10/2024)..

Bakti berharap kehadiran Palapa Ring dapat mendorong internet broadband tumbuh di daerah 3T. Meski tak dapat dipungkiri dibutuhkan regulator khusus dalam pengembangan di daerah 3T.

Lebih lanjut, Yulis mengatakan bahwa saat ini pemanfaatan Palapa Ring Barat telah di kisaran 69%. Angkanya lebih tinggi dibandingkan Palapa Ring Tengah dan Timur.

“[Palapa Ring] Tengah Timur ini memang punya tantangan sendiri karena memang peminatnya mungkin sangat rendah, terus challenging dari interkoneksinya juga terbatas, dan memang butuh investasi yang banyak untuk industri hadir di sana,” jelasnya.

Namun, lanjut dia, rata-rata pemanfaatan Palapa Ring Tengah juga sudah mencapai 44%. Sedangkan rata-rata pemanfaatan Palapa Ring Timur sudah mencapai 41% pada September 2024.

“Kita harapkan terus meningkat sehingga penetrasi internet yang kita kolaborasi dengan APJII dari 82,6% pun juga nantinya bisa meningkat, sehingga mengurangi 17,4% [gap penetrasi internet],” pungkasnya.

Dia mengaku pembangunan jaringan tulang punggung (backbone) Palapa Ring membutuhkan investasi jumbo.

Adapun, pembangunan backbone Palapa Ring ini dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam memeratakan akses internet untuk daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

menjelaskan bahwa backbone Palapa Ring menghubungkan backbone eksisting dari industri telekomunikasi, untuk memeratakan akses internet broadband, baik menyeluruh di daerah komersial maupun nonkomersial.

Namun, Yulis mengaku bahwa gelaran backbone Palapa Ring di 57 kabupaten/kota membutuhkan investasi yang besar.

“Ini memang daerah yang tidak komersil, yang daerah di mana industri akan tumbuh di sana itu butuh investasi yang besar,” kata Yulis.

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper