Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan telah menutup penyelidikan terkait insiden ledakan pager di Lebanon pada September yang menyebabkan sejumlah korban, termasuk anggota kelompok Hizbullah.
Melansir dari Chanel News Asia, Selasa (12/11/2024) kasus ini bermula ketika sebuah pager yang diketahui memakai nama merek Gold Apollo yang terdaftar di Taiwan, meledak di Lebanon.
Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi tanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun ada penolakan dari pejabat pertahanan dan politik yang menentang operasi itu.
Penyelidikan awal menyebutkan bahwa pager yang meledak tersebut diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Frontier Group Entity, yang memiliki izin untuk menggunakan merek dagang Apollo milik Gold Apollo. Namun, jaksa Taiwan menegaskan bahwa Gold Apollo tidak terlibat dalam pembuatan pager tersebut, yang diproduksi di luar Taiwan.
Jaksa Taipei menyatakan dalam pernyataan resmi bahwa mereka telah melakukan penyelidikan mendalam dan tidak menemukan bukti keterlibatan produsen atau individu Taiwan dalam kegiatan ilegal, termasuk pelanggaran Undang-Undang Anti-Pendanaan Terorisme.
"Tidak ada bukti konkret tentang kegiatan kriminal yang ditemukan dalam kasus ini, juga tidak ada individu tertentu yang terlibat dalam kegiatan kriminal apa pun, setelah penyelidikan menyeluruh,” ujar Jaksa.
Penyelidikan sebelumnya juga mencakup pemeriksaan terhadap presiden dan pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, serta seorang karyawan bernama Teresa Wu, yang berfungsi sebagai penghubung dengan Frontier Group Entity.
Meskipun Wu terlibat dalam komunikasi dengan perusahaan tersebut, jaksa tidak menemukan bukti yang mengaitkannya dengan pengetahuan atau partisipasi dalam insiden ledakan.
Sumber-sumber juga menyebutkan bahwa perusahaan Gold Apollo tidak memiliki keterlibatan langsung dalam produksi atau distribusi perangkat tersebut, yang telah dikirim dan dipasarkan oleh Frontier Group.
Sejauh ini, Gold Apollo belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai penutupan kasus ini setelah pernyataan resmi dikeluarkan oleh jaksa.