Sebuah Asteroid Tabrak Bumi, Langit Siberia Rusia Terang Benderang

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 5 Desember 2024 | 09:51 WIB
Asteroid/NASA
Asteroid/NASA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah asteroid kecil terdeteksi menabrak bumi setelah masuk jalur orbit Bumi, dimana kejadian terlihat di Siberia kemarin 3 Desember waktu setempat atau 4 Desember WIB.

Batu angkasa itu memasuki atmosfer Bumi pada pukul 11:15 ET di atas Yakutia di Siberia timur laut, menciptakan bola api besar yang disaksikan oleh orang-orang di wilayah tersebut.

Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bola api yang terang dan bergerak cepat melesat di langit sebelum menghilang.

Saat ini belum diketahui apakah ada puing-puing asteroid yang mendarat di Bumi.

Asteroid tersebut berukuran sekitar 27 inci (70 sentimeter) dan terdeteksi oleh para astronom di Observatorium Nasional Kitt Peak di dekat Tucson, Arizona, sebuah fasilitas NOIRLab.

Asteroid itu sama sekali tidak berbahaya dan diperkirakan akan menghasilkan "bola api yang indah di langit di atas Siberia utara," tulis Badan Antariksa Eropa di X.

Asteroid tersebut, memiliki sebutan  C0WEPC5. Asteroid itu menjadi "asteroid penabrak bumk" ke-4 yang ditemukan pada tahun 2024.

Gisikawan Richard Moissl mengatakan asteroid yang menabrak bumi sebelumnya adalah asteroid 2024 UQ, ditemukan pada 22 Oktober oleh survei Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii. Asteroid itu ditemukan hanya dua jam sebelum terbakar di atas Samudra Pasifik di Hawaii.

Selain itu ada juga 2024 BX1, asteroid selebar 3,3 kaki (1 meter) yang terbakar tanpa bahaya di atas Berlin pada bulan Januari. Terakhir, asteroid 2024 RW1, meledak di atas Filipina pada 4 September.

Badan Antariksa Eropa dan badan antariksa lainnya mengoperasikan banyak jaringan sensor di sekitar Bumi untuk mengawasi objek yang datang seperti C0WEPC5.

Badan antariksa di seluruh dunia tengah meningkatkan upaya untuk mengawasi dan membuat katalog berbagai asteroid dan objek lain yang mengorbit atau melintas dekat Bumi melalui program-program seperti survei ATLAS, Catalina Sky Survey, NEOCC milik ESA, dan banyak lagi.

NASA juga tengah mengerjakan teleskop inframerah baru yang dikenal sebagai NEO Surveyor yang akan memburu objek-objek dekat Bumi yang berpotensi mengancam.

Asteroid yang melintas sangat umum, dan kemampuan para astronom untuk mendeteksinya telah meningkat pesat dengan kemajuan teknologi. Menurut NASA, 132 asteroid yang diketahui telah melintas lebih dekat ke Bumi daripada bulan sejak Oktober 2023.

Secara keseluruhan, telah terjadi lebih dari 36.000 asteroid yang melintas bumi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper