Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan Apple tengah merencanakan investasi tambahan senilai sekitar US$1 miliar untuk membangun fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana tersebut diketahui setelah Apple melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
“Iphone Insha Allah mereka akan mengambil skema pertama yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia, mereka sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan angka yang mereka sampaikan rencana investasi mereka ke depan sekitar US$1 miliar, saya nggak tahu sekarang berapa kursnya,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (5/11/2024).
Agus menambahkan bahwa dirinya telah intensif berdiskusi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani untuk memastikan skema tersebut yang menjadi pilihan komitmen Apple.
Untuk diketahui, investasi raksasa teknologi AS itu merupakan syarat perpanjangan seritifkasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 35% sehingga Apple dapat menjual produk barunya di Indonesia.
“Kami bicarakan skema yang paling baik untuk Apple bisa merealisasikan investasi yang secara verbal dikomitmenkan oleh Apple ke Kementerian Investasi sebesar US$1 Miliar tadi, jadi teknisnya akan dibicarakan oleh kedua kementerian,” ujarnya.
Agus menerangkan saat ini komitmen Apple masih dalam tahap pembicaraan teknis mengenai lokasi kawasan industri yang akan digunakan oleh Apple untuk mendirikan fasilitas produksi tersebut.
Lebih lanjut, dia memastikan pemerintah akan memberikan dukungan agar investasi ini bisa terealisasi dengan baik dan lancar.
“Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple realisasinya berjalan baik dan lancar, sesuai apa yang nanti kita sepakati, sehingga Apple juga bisa tumbuh dengan baik di Indonesia dengan menghadirkan fasilitas produksi atau pabrik-pabrik,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, selama ini untuk memenuhi TKDN, Apple masih menggunakan skema ketiga, yakni inovasi. Namun, rencana investasi sebesar US$1 miliar menjadi langkah awal yang baik bagi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut untuk mempercepat bisnisnya di Indonesia.
“Kita lagi bicarakan US$1 miliar itu seperti apa terminnya. Tentu per hari ini di mata pemerintah, Apple masih pakai skema ketiga yaitu inovasi, belum ada skema pertama atau hardware,” ujarnya.
Agus menekankan bahwa pembicaraan awal ini merupakan langkah positif, dan jika kesepakatan tercapai, akan membuka jalan bagi Apple untuk mendapatkan izin edar produk di Indonesia.
“Paling tidak pembicaraan awal yang disampaikan oleh Apple kepada kem invest sudah jadi langkah yang baik bagi Apple untuk lebih cepat melakukan bisnisnya di Indonesia. Kalau tidak kan kita tidak akan mengeluarkan izin edar,” tandasnya.