Tim Transisi Trump Mendadak Panggil Google Hingga Meta, Ada Apa?

Lukman Nur Hakim
Senin, 9 Desember 2024 | 14:53 WIB
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Christopher Dilts
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. Bloomberg/Christopher Dilts
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump bakal mengundang sejumlah perusahaan teknologi raksasa termasuk Google, Microsoft, Meta Platforms, dan Snap pada pertengahan Desember 2024.

Melansir Reuters, Senin (9/12/2024) pertemuan ini bakal membahas masalah penjualan obat-obatan terlarang secara daring, yang menjadi perhatian utama pemerintah Amerika Serikat (AS) menurut laporan yang diterbitkan oleh The Information.

Menurut laporan tersebut, perwakilan Jim Carroll, yang merupakan Kepala Urusan Obat-obatan pada masa jabatan pertama Trump, bersama tim transisi, mengirim email kepada staf dari perusahaan-perusahaan teknologi besar tersebut pada hari Kamis sebelumnya. 

Mereka juga diketahui menghubungi pihak dari TikTok untuk hadir dalam pertemuan yang akan membahas masalah penjualan obat-obatan terlarang secara daring.

Meski begitu, Google, Microsoft, Meta, Snap, TikTok, dan tim transisi Trump belum memberikan tanggapan resmi terkait dengan laporan ini.

Masalah penjualan obat-obatan terlarang daring, terutama fentanil yang berasal dari Meksiko, telah menjadi perhatian utama dalam kebijakan Trump. Sebelumnya, Trump berjanji akan menekan Meksiko untuk lebih aktif dalam menghentikan aliran fentanil ke AS, yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian. 

Trump bahkan mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada jika negara-negara tersebut tidak menanggulangi perdagangan fentanil dan migrasi ilegal.

Selain itu, Trump juga menyatakan melalui akun media sosialnya, Truth Social, bahwa dia akan meluncurkan kampanye besar-besaran untuk mengedukasi masyarakat Amerika mengenai bahaya fentanil.

Pada bulan Maret, laporan The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa jaksa AS sedang menyelidiki peran Meta dalam kasus penjualan obat-obatan ilegal melalui Facebook dan Instagram.

Sementara itu, pada Januari, eBay setuju untuk membayar $59 juta dan meningkatkan langkah-langkah kepatuhan setelah tuduhan dari Departemen Kehakiman AS yang menyatakan bahwa platform tersebut gagal menghalangi penjualan perangkat yang digunakan untuk membuat obat-obatan palsu, termasuk pil yang mengandung fentanil.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper