Bisnis.com, JAKARTA - Italia sedang dalam pembicaraan serius dengan SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, untuk mencapai kesepakatan penyediaan layanan telekomunikasi bagi pemerintah Italia.
Melansir dari Bloomberg, Senin (6/1/2025) kesepakatan antara Space X dengan pemerintah diketahui bernilai sekitar €1,5 miliar atau sekitar US$1,6 miliar atau Rp25,8 triliun (kurs Rp16.178). Namun, kesepakatan antar kedua pihaknya ini masih dalam proses negosiasi.
Adapun, rencana tersebut juga mencakup layanan komunikasi untuk militer Italia di kawasan Mediterania serta peluncuran layanan satelit langsung ke seluler di Italia untuk digunakan dalam keadaan darurat seperti serangan teror atau bencana alam
Perundingan untuk proyek ini mulai dibahas sejak pertengahan 2023, meskipun sempat terhenti beberapa waktu. Namun, negosiasi kembali aktif setelah Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengunjungi Presiden terpilih Donald Trump di Florida baru-baru ini.
Pemerintah Italia dan SpaceX belum memberikan komentar terkait kelanjutan pembicaraan ini. Namun, kesepakatan ini mendapat tentangan dari beberapa pejabat Italia yang khawatir akan dampaknya terhadap operator telekomunikasi lokal.
Meski demikian, proyek ini sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Intelijen Italia dan Kementerian Pertahanan Italia.
Italia telah lama menghadapi tantangan dalam industri telekomunikasi, yang saat ini menjadi salah satu pasar paling kompetitif di dunia.
Beberapa operator telekomunikasi besar, seperti Telecom Italia SpA, telah menjual aset pentingnya, termasuk jaringan telepon rumah, untuk mengurangi utang dan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Pada saat yang sama, SpaceX telah meluncurkan layanan internet satelit Starlink ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia, melayani lebih dari 4 juta orang.
Layanan ini telah membuka peluang baru di pasar komunikasi global, berkat teknologi canggih dan strategi bisnis yang inovatif.
Italia, yang telah dilayani oleh jaringan Starlink, tengah mengeksplorasi alternatif untuk proyek satelit komunikasi, termasuk program IRIS Uni Eropa dan kemungkinan membangun konstelasi satelitnya sendiri. Namun, proyek-proyek alternatif ini diperkirakan akan menelan biaya lebih dari €10 miliar.
Dengan rencana ini, Italia berharap dapat memperkuat infrastruktur telekomunikasinya dan meningkatkan kemampuan pertahanan melalui layanan satelit yang aman dan andal, meskipun tantangan dari operator lokal dan pertimbangan biaya tetap menjadi isu yang harus dihadapi pemerintah.