Toyota Investasi US$44 Juta untuk Bikin Roket, Saingi SpaceX Elon Musk?

Rizqi Rajendra
Jumat, 10 Januari 2025 | 12:37 WIB
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp dikabarkan tengah menyiapkan investasi senilai US$44 juta atau sekitar Rp714,4 miliar (kurs jisdor Rp16.238 per dolar AS) untuk mengembangkan roket luar angkasa.

Chairman Toyota Motor Corp, Akio Toyoda pertama kali mengumumkan rencana pembuatan roket tersebut pada konferensi pers Consumer Electronics Show (CES) 2025 pada 7 Januari 2025.

"Berbicara soal luar angkasa, kami juga sedang menjajaki pengembangan roket. Karena masa depan mobilitas tidak terbatas di bumi saja, atau hanya satu perusahaan mobil saja," kata Akio Toyoda mengutip laman resmi Toyota Motor Corp, Jumat (10/1/2025).

Reuters melaporkan, nantinya, perusahaan startup pengembang roket asal Jepang yakni Interstellar Technologies akan menerima investasi senilai US$44,4 juta dari perusahaan Toyota Group Woven.

Investasi tersebut merupakan bagian dari aliansi strategis modal dan bisnis yang lebih besar dengan Toyota yang ditujukan pada produksi roket secara massal.

Alhasil, jika sukses mengembangkan roket, Toyota akan bersaing langsung dengan perusahaan SpaceX milik Elon Musk yang juga mengembangkan pesawat ruang angkasa dan satelit.

Mengutip Aviation Week, Interstellar Technologies berupaya meniru strategi integrasi vertikal SpaceX dengan memproduksi roket peluncur dan satelit komunikasi secara internal. 

Perusahaan tersebut telah meluncurkan roket suborbital kecil ke luar angkasa, dan dilaporkan berencana untuk meluncurkan roket Zero dua tahap untuk pertama kalinya pada 2025.

Adapun, Zero adalah roket kelas orbital kecil yang dapat membawa muatan 800 kilogram ke orbit bumi rendah. Interstellar juga tengah mengerjakan roket angkat berat yang dapat digunakan kembali, bernama Deca, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2030-an.

“Interstellar bertujuan untuk memanfaatkan keahlian industri otomotif, termasuk metode produksi Toyota, untuk mengubah produksi roket menjadi proses berkualitas tinggi, hemat biaya, dan dapat ditingkatkan skalanya,” kata perusahaan rintisan itu.

Adapun, Toyota juga tengah membangun kota Woven City di dekat Gunung Fuji, Jepang sebagai tempat pengujian teknologi mobilitas baru, termasuk mobil otonom dan taksi udara lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) elektrik dari mitra Toyota, Joby Aviation.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rizqi Rajendra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper