Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Donald Trump dikabarkan berencana mengakuisisi TikTok dengan melibatkan perusahaan teknologi Oracle dan Microsoft.
Berdasarkan kesepakatan yang sedang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China yakni ByteDance, nantinya akan memiliki saham minoritas di TikTok. Namun, algoritma aplikasi, pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle.
Menurut laporan National Public Radio (NPR), jika kesepakatan tersebut berjalan secara efektif, artinya investor asal Amerika Serikat akan memiliki saham mayoritas di TikTok, tetapi ketentuan kesepakatan dapat berubah dan masih dibahas.
"Tujuannya adalah agar Oracle dapat memantau dan mengawasi secara efektif apa yang sedang terjadi dengan TikTok. ByteDance tidak akan sepenuhnya hilang, tetapi akan meminimalkan kepemilikan China," ujar sumber anonim NPR dikutip Minggu (26/1/2025).
Perlu diketahui, pada 2020 silam, Trump juga sempat membahas upaya akuisisi TikTok yang melibatkan Oracle dan Walmart, namun upaya tersebut akhirnya gagal, lantaran Walmart menolak perkiraan harga akuisisi TikTok.
Meskipun ada beragam spekulasi tentang berapa nilai bisnis global TikTok, negosiator di Gedung Putih mengatakan ByteDance yakin bisnisnya dapat meraup setidaknya US$200 miliar atau sekitar Rp3.240 triliun (kurs jisdor Rp16.200 per dolar AS).
Pejabat dari Oracle dan Gedung Putih telah mengadakan pertemuan pada Jumat (24/1) tentang kemungkinan kesepakatan, dan pertemuan lanjutan telah dijadwalkan pada pekan depan, menurut sumber yang terlibat dalam diskusi tersebut.
Kendati demikian, dalam laporan NPR menyebut bahwa juru bicara Microsoft dan Walmart menolak berkomentar. Begitu pun dengan TikTok, Oracle, dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, TikTok telah melewati tenggat waktu pada 19 Januari 2025 untuk mencapai pemisahan dari ByteDance, tetapi Presiden Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk memberikan perpanjangan 75 hari.
Baca Juga Imbas TikTok Sempat Dilarang, Meta dan Facebook Tawarkan Bonus Rp81 Juta untuk Konten Kreator |
---|
Presiden terpilih Trump pun mengeluarkan perintah eksekutif pada Senin (20/1) untuk memperpanjang batas waktu penjualan TikTok. Tak hanya itu, Trump juga menyarankan agar aplikasi tersebut dijual melalui usaha patungan, dengan kemungkinan pihak AS menguasai hingga 50% kepemilikan.