Alibaba Klaim Kehebatan Qwen 2.5 Max Versi Terbaru Lampaui DeepSeek

Rahmad Fauzan
Kamis, 30 Januari 2025 | 16:53 WIB
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Alibaba Group Holding Ltd. baru-baru ini meluncurkan versi baru model AI Qwen 2.5 Max. Kemampuan produk ini diklaim oleh perusahaan melampaui DeepSeek v3 yang dirilis pada 10 Januari 2025.

Mengutip Notebookcheck.net, Alibaba menyebut Qwen 2.5 Max melampaui model AI terkemuka dari Deepseek, OpenAI, serta Meta dalam berbagai penilaian kinerja.

Model ini disebut-sebut unggul dalam berbagai tolok ukur, termasuk Arena-Hard, LiveBench, LiveCodeBench, MMLU, dan GPQA-Diamond.

Arena Hard merupakan benchmark yang digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan kualitas respons dari berbagai model A) terhadap pertanyaan dan permintaan yang diajukan oleh manusia. 

Dalam konteks ini, Arena Hard menjadi tolok ukur penting untuk mengukur seberapa baik sebuah model AI dapat memahami dan menanggapi instruksi manusia.

Sementara itu, Live Bench berkaitan dengan kemampuan model AI dalam mengerjakan berbagai tugas. Live Bench dirancang untuk mengevaluasi kemampuan kognitif dan pemahaman umum model AI.

“Secara khusus, skornya pada MMLU dan LiveCodeBench menetapkan standar baru dalam industri, menyoroti kemampuan canggihnya,” tulis Alibaba dikutip Bisnis pada Kamis (30/1/2025).

Pengumuman rilis produk teknologi baru ini dilakukan pada Rabu (29/1/2025). Bertepatan dengan Tahun Baru Imlek yang merupakan hari libur akbar di China ketika sebagian besar bisnis di negara itu tidak beroperasi

Peluncuran Qwen 2.5 Max dinilai sebagai langkah strategis yang mencerminkan peningkatan tekanan dalam sektor teknologi China untuk mempertahankan momentum kompetitif melawan pesaing asing.

Upaya ini disebut juga menegaskan tekad Alibaba untuk mempertahankan posisi kepemimpinannya dalam inovasi AI, meskipun persaingan semakin ketat akibat kehadiran Deepseek.

Sebagaimana ramai diberitakan, debut Deepseek yang mengejutkan Silicon Valley memicu penurunan signifikan dalam saham teknologi, serta mendorong para pesaing untuk kembali berfokus dalam menampilkan kemajuan teknologi AI masing-masing.

Menanggapi masuknya Deepseek, ByteDance dengan cepat mengumumkan peningkatan pada model AI mereka sendiri, dengan klaim bahwa model tersebut telah melampaui OpenAI’s o1 dalam tolok ukur AIME.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper