Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memberikan reaksi terkait dengan kabar sinergi berupa merger hingga akuisisi dengan Grab Holdings Ltd. yang beredar di publik.
Corporate Secretary GOTO RA Koeseomohadiani menjelaskan tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger.
"Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi," ucap Koesoemohadiani, Selasa (4/2/2025).
Dia juga menjelaskan berita yang beredar tersebut tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha GOTO.
Faktanya, kabar tersebut terhitung sudah tiga kali beredar ke publik tanpa adanya kelanjutan yang jelas.
Kabar burung penggabungan dua entitas itu pertama kali muncul sebelum pandemi, tepatnya pada Februari 2020 dan jauh sebelum GOTO melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Kala itu, pembahasan merger Grab dan Gojek—sebelum penggabungan dengan Tokopedia—baru pada tahap awal. Menurut sumber Bloomberg, kedua entitas itu bahkan masih jauh dari tahap penilaian bisnis.
Kali kedua wacana penggabungan GOTO dan Grab muncul pada tahun lalu atau sebelum perhelatan Pilpres 2024.
Laporan Bloomberg, Jumat (9/2/2024), menyebutkan bahwa merger GOTO dan Grab juga masih berada dalam tahap diskusi awal. Namun, salah satu opsi potensial yang muncul dalam pembicaraan itu adalah Grab yang berbasis di Singapura, akan mengakuisisi GoTo menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.
Terbaru, melansir Bloomberg, kedua perusahaan dikabarkan tengah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi merger tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menuturkan kesepakatan merger harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.
"Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan," tulis Bloomberg, Selasa (4/2/2025).
Kabar tersebut bahkan berkembang menjadi opsi akuisisi yang sedang dipertimbangkan Grab terhadap GOTO dengan valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun (kurs Jisdor BI 3 Februari 2025 Rp16.543 per dolar AS).
Melansir Bloomberg, Grab tengah mempertimbangkan akuisisi terhadap rivalnya, GoTo Group, dengan valuasi lebih dari US$7 miliar. Narasumber Bloomberg menyebut salah satu skenario yang tengah dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai Rp100 per saham.
Nilai tersebut mencerminkan harga yang premium atau lebih tinggi sekitar 13,6% dari harga sahamnya saat ini pada level Rp88 per saham.