Bisnis.com, JAKARTA - Tencent, perusahaan teknologi asal China, memberi peluang pendanaan minimal US$1 juta untuk startup hingga lembaga riset untuk mengembangkan inovasi teknologi karbon.
Mitra Tencent di Indonesia yang diwakili Head of Programs Impact Hub Jakarta, Bunjamin mengatakan target pendanaan mulai dari universitas, lembaga riset, hingga startup yang peduli terhadap isu perubahan iklim.
“Untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2050, kita perlu menghilangkan lebih banyak karbon dari udara dengan solusi-solusi berbasis teknologi," katanya dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).
Tencent, lanjutnya, telah membuka pendaftaran untuk program CarbonX 2.0 dalam mengurangi emisi karbon dengan pendanaan, bantuan teknis, dan fasilitas uji coba.
Dia menjelaskan terdapat empat kategori yang dipersyaratkan, antara lain, pertama, Carbon Removal (penghilangan karbon) untuk inovasi penghilangan karbon dengan lokasi uji coba di Lembah Retakan Afrika Timur di Kenya.
Kedua, Carbon Capture, Utilization, and Storage for the Steel Industry (Penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon untuk industri baja) untuk pembuatan besi tanur tinggi di HBIS Serbia, yang merupakan mitra program CarbonX 2.0
Ketiga, Long Duration Energy Storage (Penyimpanan energi jangka panjang) yang dapat menyalurkan sedikitnya 100 kW selama 6 jam lebih untuk uji coba di Pulau Himandhoo, Maladewa
Keempat, CarbonXmade: Carbon Capture and Utilization (penangkapan dan pemanfaatan karbon) dimana para inovator bisa menawarkan solusi pemanfaatan karbon yang ditangkap untuk membuat produk konsumen dengan konsorsium CarbonXmade, yang antara lain beranggotakan Unilever dan Pepsico.
Dia menambahkan tiap proyek percontohan yang lolos seleksi akan menerima pendanaan minimal US$1 juta, tergantung pada kebutuhan proyek yang bersangkutan. Untuk tiap kategori akan dipilih satu hingga tiga proyek unggulan.
Proposal yang ditawarkan startup seri B, lanjutnya, juga akan dipertimbangkan. Selain itu, para pemenang akan diberikan bimbingan dari ahli, akses ke sumber daya sesuai skenario, dan kesempatan bermitra dengan pemangku kepentingan industri.
“Kami yakin Indonesia memiliki banyak inovator teknologi karbon berbakat. Kami yakin solusi-solusi dari Indonesia bisa ditingkatkan secara global dan memberi kontribusi signifikan pada masa depan bebas karbon," katanya.
Melalui jaringan Tencent dan mitra globalnya, semua pemenang dapat menguji coba inovasinya di lokasi percontohan milik partner Tencent.
CarbonX pertama diselenggarakan oleh Tencent pada 2024 di China. Untuk CarbonX 2.0, perusahaan penggagas aplikasi perpesanan WeChat ini memilih untuk memperluas jangkauannya. Tahun ini, pendaftaran CarbonX 2.0 terbuka bagi inovator di tujuh negara, termasuk Indonesia.