1 Tahun Akuisisi ByteDance, Penjualan FMCG TikTok Shop & Tokopedia Naik 34%

Rahmad Fauzan
Kamis, 20 Februari 2025 | 09:10 WIB
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan di TikTok Shop dan Tokopedia mengalami peningkatan signifikan pada periode Februari 2024 – Januari 2025. Tepatnya, satu tahun setelah ByteDance sebagai induk usaha TikTok Shop mengakuisisi Tokopedia pada 31 Januari tahun lalu.

Menurut Compas Market Insight Dashboard, nilai penjualan TikTok Shop di sektor fast moving consumer goods (FMCG) meningkat sebesar 34,2%, dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,27 triliun pada Februari 2024 – Januari 2025. Dengan rerata pertumbuhan penjualan bulanan mencapai 3,28%.

“Sebanyak 69% kontribusi penjualan FMCG di TikTok Shop berasal dari kategori perawatan dan kecantikan. Menariknya, dalam periode satu tahun, 4 kategori produk dengan nilai penjualan tertinggi di platform ini berhasil mencapai lebih dari Rp1 triliun,” kata Co-founder dan CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata dalam siaran pers, Rabu (19/2/2025).

Lebih detil, penjualan produk body lotion dan body butter tercatat mencapai Rp1,68 triliun, pelembap wajah Rp1,5 triliun, parfum dan wewangian Rp1,2 triliun, dan serum wajah Rp1,1 triliun. 

Selain itu, sambungnya, strategi penjualan paket bundling di TikTok Shop juga menjadi faktor utama dalam peningkatan penjualan. Compas Market Insight Dashboard menyebut 8 dari 10 produk kecantikan dengan nilai penjualan tertinggi adalah produk bundling.

Sementara itu, kategori makanan dan minuman memiliki kontribusi yang berbeda di kedua platform. Dalam 1 tahun terakhir, kontribusi kategori makanan dan minuman di TikTok Shop sebesar 14%, sedangkan di Tokopedia mencapai 40,2%.

Namun, jika dibandingkan dari nilai penjualan, kedua platform bersaing ketat sepanjang tahun 2024. Pada Februari 2024, nilai penjualan kategori makanan dan minuman di Tokopedia mencapai Rp315 miliar, sementara di TikTok Shop sebesar Rp276 miliar.

“Pada Januari 2025, kedua platform mengalami sedikit penurunan, dengan Tokopedia mencatatkan Rp301 miliar, sedangkan TikTok Shop mencatat Rp305 miliar, hanya selisih Rp4 miliar," jelas Narendrata.

Dijelaskan, mayoritas konsumen TikTok Shop cenderung membeli camilan dan makanan ringan, dengan keripik dan kerupuk sebagai produk dengan angka penjualan tertinggi, mencatatkan Rp521 miliar. 

Beberapa kategori produk makanan lainnya yang juga mencatatkan angka signifikan meliputi makanan ringan Rp253 miliar, kopi Rp225 miliar, minuman bubuk Rp197 miliar dan susu bubuk Rp186 miliar.

Di sisi lain, Tokopedia menunjukkan tren berbeda dengan bahan makanan pokok sebagai kategori produk yang paling banyak dibeli konsumen. Produk dengan penjualan tertinggi di Tokopedia adalah kopi, dengan nilai mencapai Rp365 miliar.

Produk lain yang juga memiliki kontribusi besar meliputi daging segar Rp307 miliar, minyak goreng Rp188 miliar, susu bubuk Rp187 miliar, dan penyedap rasa Rp177 miliar.

“Berdasarkan riset Compas.co.id, 9 dari 10 produk terlaris di kategori Kopi di Tokopedia berasal dari brand lokal. Ini menunjukkan tingginya minat konsumen terhadap kopi lokal di platform ini. Berbeda dengan TikTok Shop, dari 10 produk dengan nilai penjualan tertinggi di kategori keripik dan kerupuk, 8 di antaranya merupakan keripik viral,” ujarnya.

Dia menambahkan perbedaan karakteristik produk yang laris di TikTok Shop dan Tokopedia dipengaruhi pola konsumsi dan strategi pemasaran masing-masing platform. 

Di TikTok Shop, camilan lebih diminati karena didukung oleh fitur live shopping yang efektif untuk promosi. Sementara itu, Tokopedia lebih banyak menjual bahan pokok, sejalan dengan preferensi konsumen yang mencari produk esensial melalui e-commerce yang berorientasi pada kebutuhan sehari-hari.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper