Bisnis.com, JAKARTA — CEO PT Indosat Tbk. (ISAT) Vikram Sinha berbicara mengenai proyeksi pertumbuhan pendapatan dari segmen business to business (B2B) pada 2025. Khusus untuk B2B dari layanan siber, ISAT berharap naik signifikan.
Diketahui, pada 2024 pendapatan MIDI Indosat tercatat Rp7,98 triliun atau tumbuh 23,5% year on year/YoY. Salah satu kontributor pertumbuhan tersebut adalah peningkatan dari segmen B2B layanan IT yang naik 19% YoY.
Indosat mengembangkan berbagai layanan untuk meningkatkan kinerja B2B, salah satunya menggandeng Cisco menghadirkan solusi keamanan siber yang menyasar seluruh segmen mulai dari ritel, hingga enterprise.
Keduanya berkolaborasi menggabungkan pengalaman lokal dan solusi teknologi global.
Vikram menjelaskan pada Mobile World Congress atau Kongres Telekomunikasi Global di Barcelona 2024, Indosat menandatangani nota kesepahaman (MOU) bersama Cisco, untuk berkolaborasi dalam memperkuat keamanan siber Indonesia.
Lewat kerja sama yang terjalin, Vikram berharap dapat meningkatkan pertumbuhan dari layanan keamanan siber hingga 10x lipat. Vikram tidak menjelaskan target B2B yang mereka incar.
“Untuk sektor keamanan siber, pertumbuhan tidak akan diukur dalam persentase, melainkan kelipatan 5X atau 10X. Mengapa? Karena semua yang terhubung harus dilindungi,”kata Vikram, Selasa (25/2/2025).
Vikram mengatakan dalam merealisasikan target tersebut perusahaan berinvestasi dengan membangun AI Factory, untuk menangkap peluang dari adaptasi AI yang cepat di Indonesia.
Dia menekankan setiap investasi harus memberi imbal hasil. Investasi bukan CSR, melainkan investasi serius untuk Indonesia yang menguntungkan semua pihak.
“Namun, kami berinvestasi dulu tanpa menuntut return instan. Ini misi besar kami,” kata Vikram.
Sementara itu, President, Asia Pacific Japan & Greater China Cisco Dave West mengatakan perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia.
Langkah pertama dalam meningkatkan keamanan siber Indonesia adalah edukasi. Cisco yakin dalam membantu hal ini dengan meningkatkan kualitas talenta digital Indonesia
Angka 12%, kata Dave, mengkhawatirkan. Setiap orang harus merasa terpacu oleh tingkat kematangan yang saat ini hanya 12%.
“Langkah pertama adalah kesadaran diri—perusahaan, bisnis, atau instansi pemerintah harus mengenali di mana posisi mereka saat ini. Dari sana, tentukan langkah-langkah berikutnya,” kata Dave.
Dave mengatakan di transisi cloud dan AI, tekanan pada bisnis/pemerintah akan besar. Membuat keamanan sebagai fondasi kunci dalam digitalisasi.
Cisco akan menawarkan solusi, kemampuan, konsultasi, dan dukungan lain untuk memandu pelanggan agar bisa melangkah secara digital dengan aman dengan dukungan pengalaman dan pengetahuan Indosat.