88% Perusahaan RI Bingung Hadapi Serangan Siber, Tingkat Kesiapan Rendah

Rahmad Fauzan
Selasa, 25 Februari 2025 | 19:23 WIB
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Cisco melaporkan hanya 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki kesiapan tinggi untuk menghadapi serangan siber. Artinya, sisa 88% belum siap menghadapi serangan. 

Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index mengungkapkan 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kesiapan tinggi hanya tersebar di beberapa sektor. Hal ini menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan sistem di seluruh sektor.

President Cisco untuk Asia Pacific Japan and Greater China Dave West mengatakan untuk meningkatkan kesiapan tersebut Cisco bekerja sama dengan Indosat menyediakan solusi yang tepat. 

Keduanya bekerja sama dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh bagi perusahaan di berbagai sektor.

“Kolaborasi ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika era digital yang terus berkembang,” kata Dave, Selasa (25/2/2025).

Diketahui, Indosat, melalui anak usahanya, Lintasarta, bersama dengan Cisco menghadirkan strategi yang menggabungkan keunggulan Cisco dalam jaringan dan keamanan dengan pemahaman mendalam Indosat terhadap kebutuhan digital nasional.

Kolaborasi ini dirancang untuk menyediakan solusi keamanan siber yang tepat sasaran, adaptif, dan relevan dengan dinamika industri saat ini.

Sebagai bagian dari strategi, Indosat dan Cisco menawarkan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup konsultasi, manajemen servis, termasuk Firewall, Secure Service Edge (SSE), Extended Detection and Response (XDR), Multi-Factor Authentication (MFA), serta Splunk untuk analisis data dan pemantauan ancaman.

Solusi ini menjadikan pelanggan dapat mengantisipasi ancaman siber lebih dini, merespon cepat, dan memperoleh akses penuh untuk mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis.

Dengan XDR, pelanggan dapat memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, termasuk serangan tersembunyi. Sistem ini membantu pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dengan lebih cepat seraya menjaga kelancaran operasional di era digital.

Selain itu, Lintasarta akan mendirikan experience center sebagai ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai use case dan memungkinkan pelanggan merasakan langsung penerapan solusi digital guna meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis.

Indosat bersama Cisco juga menghadirkan Cisco Networking Academy, pelatihan keamanan siber nasional dengan lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia telah memperoleh peningkatan keterampilan sejak program ini diluncurkan.

Dengan dukungan fasilitas, sumber daya, dan instruktur berpengalaman, pelatihan ini disebut membuka peluang bagi talenta muda untuk siap menghadapi tantangan di dunia digital yang terus berkembang

President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan kolaborasi ini bakal menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber di tengah kompleksitas risiko siber.

 “Indosat berkolaborasi dengan Cisco untuk menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks, sekaligus memberikan rasa aman bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan berkembang di dunia digital,” kata Sinha.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper