Bangun Data Center AI Rp4,9 Triliun di Pusat Kota, Sinarmas Incar Sektor Finansial

Lukman Nur Hakim
Kamis, 6 Maret 2025 | 15:10 WIB
Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah dan CIO KIRA Do Ik Chang di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah dan CIO KIRA Do Ik Chang di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — SM+, perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinarmas, menyasar sektor finansial dan perbankan dengan hadirnya data center AI SMX01 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Adapun, pusat data ini merupakan kerjasama antara SM+ dengan mitra usaha patungannya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA).

Presiden Direktur & CEO SM+ Herson Suindah menjelaskan alasan dipilihnya daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data ini. Salah satu alasannya adalah Kuningan berada di daerah CBD atau Central Business District dari Jakarta.

“Jadi kalau dilihat yang pertama itu adalah lokasi. Seperti saya saya bilang tadi, data center ini berada di Central Business District,” kata Herson di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Herson mengatakan, dengan beradanya pusat data di daerah CBD bakal membuat akses jaringannya akan sangat dekat dengan jantung dari internet di Indonesia.

Selain masalah internet, pemilihan daerah Kuningan sebagai tempat dibangunnya pusat data karena klien yang ingin ditargetkan berada disekitar pusat bisnis tersebut.

“Dan kami akan targetkan misalnya pada sektor-sektor seperti perbankan dan financial institutions,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pemilihan Kuningan juga berdasarkan jarak yang sengat dekan dengan Bursa Efek Indonesia. Herson menyebut dari Kuningan ke BEI hanya berjarak kurang lebih tiga kilometer.

“Itu sangat penting karena makin jauh itu akan ada yang namanya latensi. Latensi itu adalah delay di dalam pen-transferan data,” ucap Herson.

Adapun, SMX01 dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2026, SMX01 bertujuan untuk memenuhi permintaanyang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara, yang mana ekonomi digitalnya diproyeksikan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030.

Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 adalah pusat data yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global. 

Dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak yang terbagi ke dalam sembilan data hall, SMX01 menawarkan skalabilitas yang tinggi. 

Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai permintaan pusat data, termasuk untuk memenuhi layanan colocation, hyperscale yang memerlukan rak dengan kepadatan daya tinggi, serta pemanfaatan pusat data lainnya yang mulai muncul seperti aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning. 

SMX01 siap mendorong Indonesia menjadi pusat transformasi dan inovasi teknologi di Asia Tenggara dan akan dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung kebutuhan daya yang besar untuk komputasi berkinerja tinggi. Dengan kapasitas awal sebesar 18 MW, yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

Lebih lanjut, pusat data ini mendukung keberlanjutan melalui desain yang hemat energi dan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah, serta memastikan keamanan tingkat tinggi melalui beberapa lapisan perlindungan keamanan yang sesuai dengan standar global. 

SMX01 akan dibangun dengan standar Tier IV dan diharapkan akan meraih sertifikasi green building.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper