Bisnis.com, JAKARTA - Penguasa fabrikasi cip global, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited (TSMC), mencatatkan adanya penurunan pendapatan sebesar 11,3% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada Februari 2025.
Juru Bicara TSMC sekaligus Senior Vice President & Chief Financial Officer TSMC Wendell Huang mengungkapkan bahwa secara konsolidasi, pendapatan perusahaan pada Februari 2025 mencapai 260,01 miliar dolar Taiwan.
"Pencapaian ini turun 11,3% dari Januari 2025 dan meningkat sebesar 43,1% dibandingkan Februari 2024," tulisnya dalam keterangan resmi TSMC, Senin (10/3/2025).
Dia menambahkan bahwa pendapatan TSMC selama dua bulan pertama 2025 mencapai 553,3 miliar dolar Taiwan. Angka ini, imbuhnya, naik 39,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Bisnis.com mencatat bahwa pada Januari 2025, pendapatan TSMC mampu naik 5,4% MtM dan meningkat 35,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Namun demikian, Wendell kala itu mengungkapkan bahwa peristiwa gempa bumi dengan magnitudo 6,4 skala richter yang menerpa Taiwan pada 21 Januari 2025 diperkirakan bakal memengaruhi proyeksi pendapatan sepanjang kuartal I/2025.
"Sejumlah wafer yang sedang dalam proses terdampak dan harus dibuang karena gempa bumi dan gempa susulan. Akibatnya, perkiraan pendapatan untuk kuartal I/2025 kini diantisipasi mendekati batas bawah kisaran panduan sebesar US$25 miliar dan US$25,8 miliar," katanya.
Berdasarkan penilaian awal, imbuhnya, pihaknya memperkirakan kerugian terkait gempa bumi sekitar 5,3 miliar dolar Taiwan, dikurangi klaim asuransi, dan akan tergambar pada kinerja kuartal I/2025.
Meskipun demikian, Wendell mengungkapkan bahwa TSMC akan mempertahankan margin laba kotor kuartal I/2025 antara 57% dan 59%, sedangkan margin laba operasi diharapkan berada di kisaran 46,5% dan 48,5%.
"Perusahaan melakukan segala upaya untuk memulihkan produksi yang hilang, dan tidak ada perubahan pada prospek setahun penuh kami," ujarnya.