Indonesia & Thailand Jadi Target Utama Serangan Phising Keuangan di Asean

Lukman Nur Hakim
Senin, 10 Maret 2025 | 20:12 WIB
Ilustrasi email/dok. Kaspersky
Ilustrasi email/dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Solusi keamanan bisnis Kaspersky berhasil memblokir lebih dari setengah juta upaya untuk mengklik tautan phishing keuangan (financial phishing) pada perangkat bisnis (perusahaan) di Asia Tenggara pada 2024.

Antara Januari dan Desember 2024, Kaspersky berhasil mencegat dan menggagalkan sebanyak 534.759 serangan phishing keuangan yang ditujukan kepada bisnis di seluruh wilayah Asia Tenggara, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. 

Angka-angka ini adalah contoh saat pengguna mengklik tautan phishing yang disebarkan melalui berbagai platform seperti email, situs web palsu, aplikasi pengiriman pesan, dan jejaring sosial.

Jumlah tertinggi upaya phishing keuangan yang menargetkan bisnis di wilayah Asia Tenggaara terdeteksi di Thailand sebanyak 247.560, diikuti oleh Indonesia 85.908, dan Malaysia 64.779.

Perusahaan-perusahaan di Vietnam menghadapi ancaman ini sebanyak 59.560 kali tahun lalu, sementara Singapura dan Filipina mencatat jumlah insiden paling sedikit dengan masing-masing hanya lebih dari 38.000 upaya

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong menyampaikan bahwa Asia Tenggara telah menjadi hotspot bagi penjahat dunia maya karena ekonomi digitalnya yang sedang berkembang pesat, yang diproyeksikan akan mencapai $1 triliun pada tahun 2030.

“Jelas bahwa penjahat dunia maya mengeksploitasi adopsi digital yang cepat di kawasan ini, dan perusahaan harus tetap waspada," kata Yeo, Senin (10/3/2025).

Yeo menuturkan, peningkatan teknologi kecerdasan buatan atau AI membuka jalan bagi situs web palsu yang lebih meyakinkan. 

Pada saat yang sama, lanskap regulasi yang beragam di kawasan Asia Tenggara dan berbagai tingkat kematangan keamanan siber di antara bisnis menjadikannya target yang menarik untuk serangan yang bermotif finansial. 

“Sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi bisnis di sini (Asean) untuk memiliki alat yang tepat dan akses ke intelijen ancaman waktu nyata yang mereka butuhkan untuk tetap unggul dari ancaman ini,” ujarnya.

Berikut cara untuk menghindari menjadi korban penipuan berbasis phishing:

• Buka email dan klik tautan hanya jika Anda yakin dapat memercayai pengirimnya.

• Jika pengirimnya sah, tetapi isi pesannya tampak aneh, sebaiknya periksa pengirimnya melalui cara komunikasi alternatif.

• Periksa ejaan URL situs web jika Anda menduga tengah dihadapkan pada halaman phishing. Jika ya, URL tersebut mungkin berisi kesalahan yang sulit dikenali pada pandangan pertama, seperti angka 1 sebagai ganti I atau 0 sebagai ganti O.

• Gunakan solusi keamanan yang andal saat menjelajahi web. Berkat akses ke sumber intelijen ancaman internasional, solusi ini mampu menemukan dan memblokir upaya spam dan phishing.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper