Indonesia Siap Kerja Sama dengan India untuk Akselerasi 5G

Lukman Nur Hakim
Selasa, 15 April 2025 | 09:43 WIB
Teknisi menyiapkan BTS 4G dan 5G untuk mendukung World Water Forum 2024
Teknisi menyiapkan BTS 4G dan 5G untuk mendukung World Water Forum 2024
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk menjajaki kerja sama dengan India untuk mempercepat akselerasi 5G di Tanah Air.

India merupakan salah satu negara dengan penetrasi jaringan 5G tercepat di dunia sejak diluncurkan secara komersial pada Oktober 2022 menurut Economic Times. 

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengatakan bahwa kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk mempercepat penetrasi 5G tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pertama, kita coba cari solusi di luar APBN. Salah satunya adalah kerja sama dengan India yang teknologinya di bidang 5G sudah sangat maju,” kata Meutya dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia, Jumat (11/4/2025).

Meutya menyebut, untuk meningkatkan penetrasi 5G di Indonesia, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya diversifikasi teknologi agar Indonesia tidak hanya bergantung pada teknologi dari Amerika Serikat dan China. 

India dipandang sebagai mitra strategis baru yang bisa memberikan alternatif teknologi 5G yang kompetitif dan terbukti efektif.

Berdasarkan data Ookla, ketersediaan 5G di India menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2023, dimulai dari 28,1% pada Q1 2023 dan naik menjadi 52,0% pada Q4 2023, yang menunjukkan peningkatan sebesar 23,9 poin persentase dalam setahun.

Sementara itu pada 2024, penetrasi layanan 5G kini tersedia di 99,6% distrik di seluruh negeri. Lebih dari 469.000 Base Transceiver Stations (BTS) 5G telah dipasang di seluruh negeri hingga Februari 2025.

“Untuk 5G mungkin kita perlu dicampur dengan diversifikasi ya. Misalnya dengan teknologinya India,” ucap Meutya.

Meski peluang kerja sama dengan India memberi harapan baru, Meutya mengakui bahwa pembangunan infrastruktur 5G di dalam negeri masih menghadapi tantangan besar.

Berdasarkan laporan terbaru Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperkirakan penetrasi 5G Indonesia masih berkisar 3% pada 2024.

Penetrasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 32% pada 2030 dengan dukungan berbagai kebijakan, termasuk ekosistem yang makin matang.

Oleh karena itu, pengembangan jaringan 5G nasional diposisikan sebagai agenda jangka menengah yang memerlukan kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan sumber daya secara cerdas.

“Jadi itu (penetrasi 5G) PR besar, karena Indonesia besar, jadi kalau kita mau naikkan dari 4G ke 5G kan luas sekali cakupannya. Itu yang jangka menengah,” tutur Meutya.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper