Bisnis.com, JAKARTA — Grab Indonesia, perusahaan teknologi transportasi berbasis daring, mempersilahkan kepada mitra ojol yang menolak terlibat dalam program Grab Hemat untuk keluar dari program. GrabBike Hemat bersifat opsional, sehingga mitra dapat keluar kapanpun.
Grab Hemat merupakan layanan jarak dekat dengan harga terjangkau yang diberikan Grab kepada para pengguna.
Program ini menjadi ramai karena muncul kabar bahwa biaya yang lebih hemat dapat terjadi karena mitra Grab memberikan subsidi kepada penumpang. Hal ini sontak menuai protes dari mitra driver.
Director, Mobility & Logistics, Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengatakan program Akses Hemat adalah program tambahan baru yang bersifat opsional dengan memungkinkan Mitra Pengemudi mendapatkan akses pada layanan GrabBike Hemat.
“Penawaran program tambahan ini tidak bersifat wajib, sehingga Mitra dapat membatalkan partisipasinya kapan saja tanpa biaya apapun,” kata Tyas kepada Bisnis, Senin (21/4/2/2025).
Adapun, ketentuan biaya langganan harian ketika mengikuti Program Akses Hemat berbeda di setiap kota, dan telah diinformasikan pertama kali saat Mitra mendaftar program ini di aplikasi GrabDriver.
Program Akses Hemat diluncurkan sejak awal tahun 2025 setelah mempertimbangkan masukan Mitra Pengemudi sebelumnya yang mengeluhkan terkait ketersediaan layanan GrabBike Hemat. Grab akan terus meninjau program baru ini secara berkala dan akan menerapkan penyesuaian-penyesuaian, jika diperlukan.
Grab, lanjutnya, senantiasa menghargai hak Mitra Pengemudi untuk menyuarakan pendapat dan aspirasinya selama dilakukan dengan tertib, damai, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk melalui layanan GrabSupport maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas Mitra Pengemudi yang dilaksanakan secara berkala.
Grab juga memberikan akses berbagai layanan utama bagi Mitra Pengemudi seperti GrabBike, GrabCar, GrabFood, GrabMart hingga GrabExpress, tanpa tambahan biaya.
Gabungan serikat driver ojek online bersiap melakukan aksi demo terhadap layanan orderan hemat yang dinilai merugikan.
Adapun, serikat driver ojol tersebut antara lain, Koalisi Ojol Nasional (KON), Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI), dan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI).
Ketua Presidium KON Andi Kristiyanto mengatakan aksi demo dilakukan untuk menolak dan berharap program Layanan Grab Hemat untuk dihapus.
"[Aksi demo] ini dilakukan ketika usaha maksimal yang dilakukan mitra pengemudi tidak sepadan atau bahkan berbanding terbalik dengan hasil,” katanya dalam siaran pers, Minggu (20/4/2025).
Dia menjelaskan, layanan Grab Hemat ini muncul dengan skema berbayar dengan nominal variatif antara lain yakni 1-2 trip dengan potongan Rp3.000, lalu 3-4 trip potongan Rp8.500, berikutnya 5-6 trip potongan Rp13.600, lalu 7-9 trip potongan Rp18.000 dan 10 trip ke atas potongan hingga mencapai Rp20.000.
Andi menambahkan potongan tersebut di luar potongan 15% plus 5% yang sudah ditetapkan Kemenhub pada 2022 sebesar 15% untuk biaya tidak langsung berupa biaya sewa penggunaan aplikasi dan 5% sebagai biaya penunjang dukungan kesejahteraan bagi Mitra driver.
Ketua FKDOI Rahman juga sedang mempertimbangkan menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes layanan Grab Hemat.
“Kami sedang mengkaji kemungkinan apakah akan menggelar aksi serupa atau tidak,” ujarnya.