Menanti Peran AI Jembatani Pendidikan di Papua

Media Digital
Sabtu, 31 Mei 2025 | 20:07 WIB
Foto: Menanti Peran AI Jembatani Pendidikan di Papua
Foto: Menanti Peran AI Jembatani Pendidikan di Papua
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran pusat kecerdasan buatan atau AI Center di Jayapura, Papua, berpeluang memangkas kesenjangan pendidikan yang terjadi di Indonesia Timur dengan Indonesia Barat. Teknologi AI dapat menghadirkan pengalaman pembelajaran dan pelatihan dari jarak jauh sehingga permasalahan seputar jarak dan kondisi geografis dapat teratasi.

Pengamat Pendidikan Ina Liem mengatakan teknologi seperti kecerdasan buatan dapat membantu peningkatan kualitas pendidikan di Papua. Meskipun belum menyentuh permasalahan yang utama seperti rendahnya insentif, dan kurangnya pengawasan terhadap pendidikan.

“AI membantu misalnya untuk pembelajaran mandiri, guru virtual, atau menerjemahkan materi ajar ke bahasa lokal,” kata Ina, Kamis (22/5/2025)

Ina juga menegaskan bahwa AI harus dilihat sebagai bagian dari toolbox, bukan tongkat sihir dalam mendongkrak kualitas pendidikan di Papua, termasuk di Jayapura. Papua tetap butuh kebijakan publik yang berpihak, tata kelola yang transparan, dan kehadiran negara di lapangan.

Ina menuturkan AI tanpa infrastruktur sosial dan politik yang mendukung hanya akan jadi proyek uji coba, bukan solusi nyata.

“Gunakan teknologi untuk berantas korupsi, hadirkan guru, perbaiki logistik, tingkatkan partisipasi masyarakat lokal. Setelah itu, barulah AI bisa masuk sebagai penguat,” kata Ina.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan UIN Jakarta Jejen Musfah mengatakan menghadirkan pengajar adalah salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua. Internet, laptop, AI, dan kecakapan digital bisa menutupi kendala kehadiran pengajar di kelas.

“Pembelajaran bisa tetap berlangsung meski hujan, kendala cuaca, atau jarak,” kata Jejen.

Dia juga menekankan bahwa AI sangat bisa menjadi jembatan pembelajaran yang terkendala jarak dan waktu, tanpa mengesampingkan kehadiran guru. Pasalnya, AI memerlukan validasi atau editing dari guru. Artinya, guru harus selalu belajar agar memiliki wawasan sesuai perkembangan pengetahuan.

Sebelumnya, PT Indosat Tbk. (ISAT) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperluas akses digital yang merata termasuk wilayah Papua. Melalui AI Experience Center (AIEC) perusahaan berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di Papua.

Presiden Direktur dan CEO Indosat Vikram Sinha menyampaikan perusahaan terus menghadirkan AI ke seluruh Indonesia.  Pada November 2024 perusahaan telah membangun AI Factory, sebuah solusi AI komprehensif untuk segala sektor.  Adapun saat ini infrastruktur AI Indosat makin luas dan telah hadir di Jayapura, Papua.

“Dan hari ini kami berada di sini untuk memastikan bahwa tidak hanya Jakarta, tidak hanya Surabaya, tidak hanya Medan, Jayapura memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan manfaat dari AI,” kata Vikram Sinha dalam sambutannya pada acara Kitorang Bisa AI, mengutip Youtube Indosat Ooredoo Hutchison, Rabu (21/5/2025).

Vikram mengatakan, bersama dengan mitranya yakni Huawei, mereka telah berkomitmen agar pengalaman menggunakan AI dapat dirasakan secara merata, bahkan lebih baik, oleh setiap orang di wilayah Indonesia Timur. Dia juga mendorong anak-anak muda di Papua untuk maju dan bekerja sama dengan Indosat.

Dalam hal ini, Indosat juga berkomitmen untuk berinvestasi pada sumber daya manusia bersama dengan Wadhwani Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan ekosistem dan pendidikan kewirausahaan, serta pengembangan keterampilan kerja di berbagai negara, termasuk Indonesia.

“Kami akan memastikan bahwa kami menciptakan dampak pada skala besar,” pungkasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper