Bakti Tingkatkan Kapasitas Internet dari 4 Mbps jadi 10 Mbps

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 2 Juni 2025 | 17:26 WIB
Dirut Bakti Fadhilah Mathar memaparkan pencapaian Bakti pada APSAT 2025, Senin (2/6/2025)
Dirut Bakti Fadhilah Mathar memaparkan pencapaian Bakti pada APSAT 2025, Senin (2/6/2025)
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) berencana meningkatkan kapasitas layanan internet dari 4 Mbps per titik menjadi 10 Mbps per titik. Adapun per Mei 2025, total lokasi yang masuk dalam bagian program Akses Internet (AI) Bakti mencapai 27.805 titik lokasi. 

Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar mengatakan Bakti terus mendorong pemerataan akses internet yang merata untuk memangkas kesenjangan digital, salah satunya dengan Satelit Multifungsi Satria-1. 

Satelit Satria-1 merupakan satelit yang khusus untuk menyalurkan internet. Total kapasitas yang diangkut oleh satelit ini mencapai 150 Gbps. Internet tersebut disalurkan ke puluhan ribu titik mulai dari sarana edukasi, pemerintahan, kesehatan, hingga pariwisata. 

Pada tahun ini rencananya Bakti meningkatkan kapasitas internet Satelit Satria-1 yang diterima setiap lokasi, dari yang awalnya 4 Mbps menjadi 10 Mbps untuk sejumlah titik yang membutuhkan kapasitas lebih.

Peningkatan tersebut dapat terjadi karena ruang kendali Satria-1 berada di Indonesia sehingga jumlah kapasitas yang disalurkan dapat disesuaikan.  

“Berdasarkan kalkulasi kami, saat ini setidaknya mereka [penerima satelit Satria-1] ingin 10 Mbps per titik. Oleh karena itu, Bakti bekerja sama dengan para mitra mencoba mewujudkan itu,” kata wanita yang akrab disapa Indah dalam acara Asia Pacific Satellite Communications (APSAT) 2025 di Jakarta, Senin (2/5/2025). 

Indah juga mengatakan rencananya pada tahun ini, Bakti akan menambah titik layanan satelit Satria-1 hingga 30.000 titik. Menurun dari target awal yang sebesar 150.000 titik dengan pertimbangan titik-titik yang rencananya dialiri Satria-1 kini telah terlayani secara komersial. 

“Mayoritas dari 150.000 titik sudah terlayani secara komersial. Oleh karena itu kenapa data kita sangat dinamis,” kata Indah. 

Peluncuran Satelit Satria-1
Peluncuran Satelit Satria-1

Indah juga berterima kasih kepada para mitra yang telah terlibat dalam membangun jaringan internet ke pelosok negeri.

Tanpa adanya Mitra, Bakti hanya mampu paling banyak setahun membangun 1.000 akses internet. Namun, mitra swasta telah membuat proses pembangunan berjalan lebih cepat. 

“Berkat kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan kami dapat memberikan layanan ke 27.000 titik kurang dari setahun,” kata Indah. 

Dampak Nyata

Langkah Bakti dalam menyalurkan internet 4G ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menghasilkan efek domino yang cukup besar. Salah satunya naiknya kemampuan dan daya saing digital masyarakat Indonesia di daerah tertinggal. 

East Ventures melaporkan daya saing digital Indonesia meningkat lebih tinggi pada 2025 dibandingkan dengan 2025.  

Melalui Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, East Ventures menyajikan data daya saing digital di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten di Indonesia. 

Laporan 2020 hingga 2025 menunjukkan peningkatan daya saing digital antarprovinsi yang konsisten, sebagaimana tercermin dari skor EV-DCI 2025 sebesar 38,8 atau naik 70 basis points (Bps). Lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang naik 40 bps menjadi sebesar 38,1.    

Peningkatan paling signifikan yang terlihat dalam pelaporan tahun ini adalah meningkatnya persentase pekerja yang menggunakan internet dan perluasan jangkauan 3G dan 4G di desa desa. 

Kesenjangan digital antardaerah juga terus menyempit, mencerminkan kemajuan yang stabil menuju pemerataan digital regional yang semakin baik.

Sepuluh provinsi teratas dengan skor indeks tertinggi masih didominasi oleh provinsi di Jawa, dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat secara konsisten menempati peringkat pertama dan kedua selama lima tahun terakhir. 

Di antara 10 provinsi teratas, Banten mengalami peningkatan kinerja yang paling signifikan. Secara berurutan, 10 provinsi teratas adalah: (1) DKI Jakarta, (2) Jawa Barat, (3) Banten, (4) Jawa Timur, (5) DI Yogyakarta, (6) Bali, (7) Kepulauan Riau, (8) Kalimantan Timur, (9) Jawa Tengah, dan (10) Sumatera Utara. 

Selain itu, laporan ini juga menyoroti perbaikan skor di 34 provinsi, termasuk Papua yang mencatat peningkatan paling signifikan dalam skor EV-DCI, naik 14 peringkat dari peringkat 34 ke 20. 

Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan tersebut, yang mencapai 7,8% pada tahun 2024, melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 5,0%.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca mengatakan tujuan pihaknya tetap sama, yaitu menyajikan wawasan dan analisis mendalam mengenai dampak perkembangan ekonomi digital di seluruh nusantara.

“Laporan tahun ini menunjukkan peningkatan yang konsisten dan menegaskan pertumbuhan berkelanjutan dari ekonomi digital Indonesia. Hal yang menggembirakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) kini menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan,” kata Wilson dalam keteranganya, Selasa (27/5/2025).

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper