Lautan di Bumi Kian Menjadi Gelap, Ini Dampaknya

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 19 Juni 2025 | 13:45 WIB
Sampah plastik dengan volume 12 juta ton dibuang ke lautan setiap tahunnya./The Ocean Story via UN News - Vincent Kneefel
Sampah plastik dengan volume 12 juta ton dibuang ke lautan setiap tahunnya./The Ocean Story via UN News - Vincent Kneefel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ilmuwan mengungkapkan jika lebih dari 20% lautan Bumi telah menjadi gelap selama 20 tahun terakhir.

Kondisi ini, berpotensi meninggalkan beberapa kehidupan laut dalam kegelapan, menurut penelitian baru dari University of Plymouth.

Dilansir dari newsnation, para peneliti mengamati penggelapan di zona fotik lautan, tempat cahaya menyaring air dengan cara yang cukup untuk menopang spesies yang bergantung pada sinar matahari dan cahaya bulan.

Diperkirakan 90% kehidupan laut hidup di zona ini, yang biasanya meluas hingga kedalaman 200 meter. Berkurangnya sinar matahari berarti spesies penting yang hidup di sana mungkin menderita, yang berpotensi mengejutkan stok ikan global dan mengganggu rantai makanan di darat dan laut.

Antara tahun 2003 dan 2022, sekitar 30 juta mil persegi lautan mengalami penggelapan zona fotik. Itu sama besarnya dengan gabungan luas daratan Eropa, Afrika, Cina, dan Amerika Utara.

Tanpa cahaya untuk membimbing mereka, beberapa spesies laut dapat mengalami proses biologis yang kacau, siklus reproduksi berubah, dan banyak lagi.

"Penggelapan lautan global merupakan pengurangan kedalaman tempat fotobiologi yang didorong oleh bulan dan matahari dapat berlangsung, dan dengan demikian merupakan bentuk hilangnya habitat yang tersebar luas secara global yang masih belum terukur," demikian bunyi penelitian tersebut.

Para peneliti menduga bahwa penggelapan tersebut merupakan produk potensial dari perubahan mekarnya alga, pergeseran suhu permukaan, atau perubahan cahaya buatan. Khususnya, bentangan lautan yang terkena dampak tidak terbatas pada pesisir, yang sebelumnya terutama dikaitkan dengan fenomena tersebut.

Namun, tidak semuanya suram para peneliti juga mencatat adanya pencerahan di 10% lautan, sekitar 14 juta mil persegi.

Penting untuk dicatat bahwa para peneliti berpendapat bahwa data mereka selama dua dekade "tetap tidak cukup untuk sepenuhnya mengesampingkan" kemungkinan bahwa tren tersebut hanyalah perubahan alami selama beberapa dekade.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper