Google Tinggalkan Samsung, Produksi Chip Tensor Pixel 10 Beralih ke TSMC

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 20 Juni 2025 | 07:51 WIB
Logo Google di sebuah gedung setelah peluncuran Google El Salvador di San Salvador, El Salvador, 16 April 2024./Reuters
Logo Google di sebuah gedung setelah peluncuran Google El Salvador di San Salvador, El Salvador, 16 April 2024./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Google telah membuat keputusan besar dengan memindahkan produksi chip Tensor generasi kelima (G5) hingga G9 dari Samsung Foundry ke TSMC, raksasa manufaktur chip asal Taiwan.

Tensor G5 adalah chipset terbaru yang akan digunakan pada smartphone Google Pixel 10. Chipset ini memiliki nama kode "Laguna" dan diproduksi oleh TSMC menggunakan proses 3nm (N3E). Tensor G5 menjanjikan peningkatan performa, efisiensi daya, dan kemampuan pemrosesan AI dibandingkan dengan generasi sebelumnya. 

Chip Tensor G5 ini akan debut bersama Pixel 10 yang dirilis tahun ini, dan langkah ini akan berlanjut hingga Pixel 14.

Mengutip GSMArena dan Android Authority, Jumat (20/6/2025) keputusan ini mengejutkan para eksekutif Samsung, yang kini tengah menggelar pertemuan internal untuk mencari tahu penyebab hilangnya kontrak strategis tersebut dan merumuskan langkah pemulihan ke depan.

"Kehilangan Google adalah kasus yang menunjukkan masalah kompleks Samsung  sekaligus. Saya mengerti bahwa ada banyak diskusi dan kekhawatiran yang terjadi secara internal juga,” kata sumber di industri,

Perpindahan ini bukan tanpa alasan. Selama empat generasi sebelumnya (Tensor G1 hingga G4), Samsung menjadi mitra eksklusif Google untuk fabrikasi chip Tensor di lini Pixel 6 hingga Pixel 9. Namun, sejumlah masalah teknis dan bisnis menjadi pemicu utama perubahan arah ini.

Tingkat keberhasilan produksi chip 3nm Samsung disebut hanya sekitar 50%, jauh di bawah TSMC yang mencapai 90%. Rendahnya yield ini membuat biaya produksi lebih tinggi dan efisiensi chip menjadi kurang optimal.

Selain itu chip Samsung juga disebut mudah panas dan boros daya, sehingga banyak pengguna Pixel mengeluhkan performa dan daya tahan baterai. TSMC dinilai mampu menghadirkan chip yang lebih dingin dan efisien.

Masalah lain adalah, Google menginginkan desain chip yang lebih kustom dan fitur yang lebih beragam, sementara sumber daya desain semikonduktor Samsung dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Kehilangan Google sebagai klien utama menjadi pukulan telak bagi Samsung Foundry. Selain Exynos, Google adalah pelanggan besar terakhir yang masih mengandalkan Samsung untuk chip smartphone kelas atas. Sebelumnya, Apple, AMD, Qualcomm, dan Nvidia juga telah beralih ke TSMC demi kualitas dan efisiensi lebih baik.

Samsung kini tengah melakukan evaluasi besar-besaran, termasuk kemungkinan memisahkan divisi foundry menjadi entitas terpisah dan memperkuat pengembangan chip untuk otomotif dan robotik menurut laporan SamMobile. Namun, Samsung masih punya harapan dengan chip Exynos 2600 berbasis teknologi 2nm Gate All Around (GAA) yang akan debut di Galaxy S26 tahun depan. Jika berhasil, chip ini bisa menjadi showcase kebangkitan Samsung di industri foundry.

Pixel 10 akan menjadi ponsel pertama yang menggunakan Tensor G5 buatan TSMC dengan fabrikasi 3nm. Selain itu, Google juga dikabarkan mengganti modem dari Samsung ke MediaTek T900, dan GPU akan dipasok oleh Imagination Technologies. Tensor G5 sendiri akan fokus pada efisiensi daya, sementara lonjakan performa baru akan hadir di Tensor G6.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper