Bisnis.com, JAKARTA — Kamera digital, atau populer juga dengan istilah digicam, merupakan kamera yang sempat digandrungi pada masanya. Kamera ini umumnya memiliki bodi logam licin dan sekarang kembali digandrungi oleh generasi Z.
Sekitar era 90-an hingga 2000-an, kamera ini hadir dengan beberapa fitur seperti lensa zoom internal, pengatur fokus dan pencahayaan otomatis, serta slot kartu memori untuk menyimpan foto, yang nantinya juga dapat dipindahkan ke komputer.
Tidak seperti kamera masa kini, misalnya iPhone, yang menampilkan kualitas foto yang bersih dan jernih, digicam justru menghasilkan foto berbintik, buram, dan beresolusi rendah.
Namun pada masa kini, sekitar tahun 2024, digicam kembali menjadi tren di kalangan Gen Z. Banyak bermunculan unggahan foto di media sosial yang diambil menggunakan digicam.
Pertanyaan yang muncul, mengapa tiba-tiba tren lama tersebut kembali digandrungi anak muda masa kini? Berikut ini 3 alasannya:
1. Tren di media sosial
Dikutip dari todayonline.com, sekitar bulan Februari 2024 lalu, lebih dari 75.000 video berkaitan dengan digicam telah diunggah di TikTok. Bahkan itu membuat salah satu aplikasi editing video, CapCut, ikut membuat template yang membuat foto/video seolah diambil menggunakan digicam.
Tren Thrifting juga menjadi salah satu pemicu kenaikan tren digicam. Menurut laporan ThredUp, 40% pembeli dari generasi milenial dan Gen Z telah membeli barang bekas, termasuk gawai-gawai bekas, selama tahun 2024.
Alasannya adalah karena mayoritas konsumen Gen Z menyatakan bahwa keberlanjutan lebih penting daripada nama merek dalam membuat keputusan pembelian mereka.
Penggunaan digicam oleh para tokoh publik juga turut menjadi pemicunya, misalnya seperti Bella Hadid yang membawa digicam ke Emmy Awards, atau Alexa Chung, seorang model yang juga memamerkan hasil jepretan digicamnya di Instagram.
2. Minimalisme Digital
Dilansir The Harvard Crimson, pada tahun 2016, Seorang profesor ilmu komputer di Universitas Georgetown, Cal Newport menciptakan istilah "minimalisme digital".
Minimalisme digital adalah gagasan untuk lebih sadar akan penggunaan perangkat digital dan memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih fokus di tengah kekacauan teknologi yang berkembang pesat.
Membatasi waktu di depan layar dan menghindari penggunaan ponsel di berbagai acara menjadi cara untuk menghormati konsep tersebut. Sehingga, dalam konteks digicam, alih-alih Gen Z mengeluarkan ponsel untuk mengambil gambar, kini mereka beralih ke digicam.
3. Dianggap "Nyata dan Autentik"
Kepala penelitian dan wawasan di agensi kreatif We Are Social, Paul Greenwood, mengungkapkan kepada BBC, bahwa tren digicam merupakan sebuah siklus alami.
Saat seseorang mencapai usia 20-an, mereka bernostalgia dengan landasan budaya masa muda mereka. Ini memungkinkan Gen Z tertarik untuk mengeksplorasi tren yang pernah terjadi pada masa lalu/masa remaja orang tua mereka.
Greenwood juga menambahkan bahwa tren-tren nostalgia semacam itu pada dasarnya merupakan perlambang keaslian dan autentik yang dicari oleh Gen Z. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)