XLSmart (EXCL) Incar 40 Juta Keluarga Belum Terhubung Wi-Fi

Pernita Hestin Untari
Kamis, 26 Juni 2025 | 19:45 WIB
Presiden Direktur dan CEO XLSmart, Rajeev Sethi saat memberikan pemaparan terkait XLSmart/dok.XLSmart
Presiden Direktur dan CEO XLSmart, Rajeev Sethi saat memberikan pemaparan terkait XLSmart/dok.XLSmart
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) menilai ceruk pasar home broadband di Indonesia masih menyimpan potensi besar, seiring rendahnya penetrasi koneksi Wi-Fi rumah tangga yang baru menyentuh 25–30% dari total sekitar 55 juta keluarga. Dengan kata lain, masih terdapat sekitar 40 juta rumah tangga yang belum terlayani.

Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, mengatakan perusahaan kini tengah fokus menangkap peluang tersebut melalui layanan multi-brand seperti XL Home, XL Satu, dan XL Smart. Selain itu, XLSMART juga memperkuat posisinya melalui akuisisi First Media dari Link Net.

“Saat ini kami memiliki sekitar 1 juta pelanggan home broadband. Ini baru sekitar 25–30% dari total keluarga di Indonesia yang berjumlah sekitar 55 juta. Artinya, ada 40 juta keluarga yang belum terhubung,” katanya dalam wawancara eksklusif di XLSMART Tower, Kuningan, Jakarta pada Rabu (18/6/2025). 

Rajeev menambahkan dengan portofolio layanan yang semakin luas dan sinergi yang kuat antar lini bisnis, perusahaan menargetkan menjadi pemain dominan di pasar broadband rumah.

Menurutnya, keunggulan XLSMART terletak pada basis pelanggan yang besar dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan mereka. Kombinasi ini dianggap sebagai kekuatan utama untuk mendorong ekspansi layanan broadband.

“Kami memiliki basis pelanggan yang besar, sekitar 100 juta pelanggan. Kami mengenal mereka dengan baik, dan kami tahu bahwa mereka juga membutuhkan layanan Wi-Fi di rumah. Ini menjadi salah satu kekuatan kami dibandingkan dengan ISP lain di pasar,” lanjut Rajeev.

Tak hanya itu, perusahaan juga mengoptimalkan infrastruktur yang sudah dimiliki. Rajeev menyebut bahwa kekuatan jaringan dan cakupan infrastruktur menjadi fondasi penting dalam menyediakan layanan yang andal.

Dalam jangka panjang, XLSMART menargetkan pertumbuhan secara bertahap, dimulai dari wilayah yang telah menjadi basis kuat mereka.

“Kami ingin menjadi pemain utama di segmen ini, memulai dari pasar yang sudah dekat dengan basis kami, dan terus mengembangkannya secara bertahap,” tegas Rajeev.

Adapun dari sisi jaringan, merger antara XL Axiata dan Smartfren membuka peluang untuk efisiensi dan peningkatan kualitas layanan. XLSMART kini mengelola sekitar 67 ribu menara, namun hanya membutuhkan sekitar 50 ribu untuk melayani pelanggan saat ini. Sisanya dapat dialihkan untuk memperluas jangkauan layanan

Selain itu, perusahaan juga mendapat tambahan spektrum dari Smartfren, yakni di pita 850 MHz dan 2300 MHz, yang sebelumnya tidak dimiliki XL Axiata.

“Kami juga mendapat tambahan spektrum dari Smartfren [850 dan 2300 MHz] yang sebelumnya tidak dimiliki XL. Dengan kombinasi ini, posisi spektrum kami menjadi yang terbaik di pasar,” tuturnya.

Rajeev menegaskan meskipun belum akan langsung menggelar layanan 5G secara massal, infrastruktur jaringan XLSMART telah siap menyambut kebutuhan tersebut di masa mendatang.

“Kami juga memperbarui seluruh peralatan jaringan agar siap untuk 5G. Bukan berarti langsung menggelar 5G, tapi kami siap ketika pelanggan sudah memiliki perangkat yang mendukungnya. Jadi, jaringan kami akan menjadi lebih kuat, dengan kapasitas lebih besar, dan siap mendukung pengalaman pelanggan serta masa depan 5G,” ujarnya.

Untuk strategi ekspansi di luar Pulau Jawa, XLSMART menerapkan pendekatan berbasis potensi wilayah, dengan mempertimbangkan karakteristik dan peluang pasar lokal.

“Kami menggunakan pendekatan berbasis potensi kota. Setiap kota punya karakteristik berbeda. Di beberapa tempat kami sudah punya kekuatan, di tempat lain kami masih bisa bertumbuh. Contohnya, lima tahun lalu kami pemain kecil di Sumatra. Kini, Sumatra menjadi pasar nomor satu kami, berkat keputusan investasi yang tepat,” kata Rajeev.

Rajeev menggarisbawahi bahwa industri telekomunikasi Indonesia masih diwarnai persaingan yang tidak sehat, terutama dalam hal praktik pemasaran kartu SIM murah.

Dia menegaskan XLSMART tidak ingin terjebak dalam perang harga. Perusahaan lebih memilih membangun loyalitas pelanggan lewat peningkatan kualitas layanan dan nilai tambah.

“Ini bukan strategi yang sehat. Kami tidak ingin bermain di situ. Fokus kami adalah memberikan pengalaman terbaik, layanan digital yang baik, dan menjaga pelanggan dengan nilai tambah. Pasar ini terlalu sering mengandalkan permainan harga. Kami ingin mengubah itu,” tutup Rajeev.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper