Bisnis.com, BALIKPAPAN--PT XL Axiata Tbk menargetkan meraih 370.000 pelanggan aktif di wilayah Kalimantan Timur hingga akhir 2013, seiring upaya memperkuat penetrasi melalui berbagai program inovatif dan peningkatan kualitas jaringan.
Regional Sales Operation Manager Kalimantan z PT XL Axiata Tbk, Oloan Monang Sinambela mengatakan sampai saat ini total pelanggan XL di area Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 350.000 dan selama 1 bulan ke depan diharapkan menjadi 370.000 pelanggan aktif.
“Untuk jumlah pelanggan di Kota Balikpapan saja saat ini sebanyak 200.000 pelanggan aktif. Pertumbuhan di Kaltim ini memang lebih tinggi di bandingkan dengan Kalbar,” kata Oloan Monang Sinambela, dalam jumpa pers peluncuran “Program inovatif Rp 1 Bisa”, Kamis (7/11/2013).
Dia menegaskan jangkauan jaringan (coverage) XL di wilayah Kaltim secara keseluruhan saat ini sudah mencapai 80%. Bahkan, kata Sinambela, XL telah hadir di daerah perbatasan seperti di Pulau Sebatik.
“Kami berusaha terus memperluas atau menjangkau area yang ada penduduknya. Karena, di mana ada BTS (base transmitter system) di situ ada pelanggan,” ujarnya.
XL, lanjut Sinambela, juga akan meningkatkan kualitas jaringan di beberapa area yang dinilai masih kurang, termasuk di Kaltim. Sekitar 5 BTS anyar akan dibangun XL sampai akhir tahun ini di beberapa kota di Kaltim seperti di Balikpapan dan Samarinda. Secara total, XL memiliki sekitar 500 BTS yang tersebar di Kaltim, baik BTS 2G dan Node B.
“Sampai tahun depan investasi untuk BTS akan terus dilakukan. Untuk Kota Balikpapan misalnya ada 50 BTS untuk memperkuat kapasitas yang ada saat ini,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, XL meluncurkan promo inovatif “Rp1 Bisa” kepada para pelanggan, sebagai apresiasi dalam rangka memperingati hari jadi XL ke-17. Dengan program ini, pelanggan XL baik baru maupun lama dapat menikmati tariff Rp1/SMS ke semua operator untuk 50 SMS per hari.
“Sekarang memang orang menggalakkan data, tetapi SMS juga masih dibutuhkan, misalnya untuk pelajar dan anak muda. Kami berharap dengan sosialisasi program “Rp1 Bisa” ini dapat menggaet lebih banyak pelanggan di daerah pinggiran/luar kota (outer). Kalau di pusat kota sudah ‘lari’ ke data,” papar Sinambela.
Terkait komposisi antara penggunaan data dan layanan suara, menurut Sinambela, saat ini bisnis data di Kota Balikpapan lebih tinggi dibandingkan dengan voice.
“Untuk data sekitar 46%, voice 35% dan sisanya SMS. Kami berharap bisa seimbang antara data dan voice, meski secara revenue (pendapatan) banyak dari data,” pungkasnya.