Shell-Eco Marathon Asia 2014, Mahasiswa ITS Raih Juara Pertama

Peni Widarti
Senin, 10 Februari 2014 | 18:12 WIB
Dalam ajang SEM Asia 2014 tersebut, ITS mengirim dua tim yakni Sapu Angin Team 2 dan Antasena. /bisnis.com
Dalam ajang SEM Asia 2014 tersebut, ITS mengirim dua tim yakni Sapu Angin Team 2 dan Antasena. /bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA – Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih juara pertama ajang lomba mobil irit Shell-Eco Marathon (SEM) Asia 2014 untuk kelas urban concept berbahan bakar biodiesel di Manila, Filipina.

Bambang Pramujati, Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, mengatakan Tim Sapu Angin ITS ini sudah empat kali berturut-turut menang dalam ajang yang sama.

“Pada awalnya target yang terpasang mencapai 200 km/liter, namun karena sirkuit yang berbeda dari sebelumnya jadi tidak dapat melampaui target tersebut atau hanya dengan capaian 151,41 km/liter,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (10/2/2014).

Bambang menjelaskan, sirkuit  di Manila lebih sempit dari lokasi ajang yang sebelumnya dilakukan di Sepang, Malaysia sehingga lalu lintas menjadi padat dan mengakibatkan mobil sering melakukan pengereman.

Selain kendala sirkuit, kerancuan jadwal yang dibuat oleh panitia lomba juga sempat membuat down tim ITS. Pasalnya, cuaca dan temperatur di Filipina sangat mempengaruhi performa driver.

Meski begitu, lanjut Bambang, persiapan yang telah dilakukan sebelumnya membuat Tim SA mampu menghadapi kendala-kendala tersebut. Setiap tahun, katanya, ada pembinaan tim dan kompetisi sejenis SEM tingkat nasional yang biasa dikenal sebagai Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC).

“Tentunya ada fabrikasi maupun workshop jurusan yang semakin mematangkan kesiapan tim,” katanya.

Dalam ajang SEM Asia 2014 tersebut, ITS mengirim dua tim yakni Sapu Angin Team 2 dan Antasena. Total dari Indonesia yang maju dalam lomba ada 18 tim. Total peserta dari Indonesia, tiga tim di antaranya mendapat juara satu dan empat tim mendapat juara satu.

“Namun, tim Antasena yang mengikuti kelas prototype bahan bakar hidrogen mengalami kerusakan pada fuel cell-nya,” ujar Bambang. Prestasi mahasiswa seperti ini, katanya, diharapkan bisa menstimulus inspirasi dan motivasi kaum muda untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan ilmu yang dipelajari.

“Agustus 2014 yang akan datang, Tim Sapu Angin Speed akan kembali berlaga di ajang balap mobil formula internasional di Jepang,” imbuhnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Peni Widarti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper